bidik.co — Peringatan hari Kartini merupakan momentum berarti dalam upaya mensejajarkan harkat, martabat dan kedudukan perempuan Indonesia. Perjuangan Kartini patut menjadi contoh dan motivasi bagi kita semua terutama kaum perempuan.
“Perjuangan Raden Ajeng Kartini menjadi inspirasi bagi kaum perempuan Indonesia, tidak ada kata menyerah, tetap bersahaja dengan tidak meninggalkan keluhuran kodratnya sebagai seorang perempuan, itu merupakan ciri dari perjuangan Raden Ajeng Kartini.”
Pernyataan itu disampaikan Anggota MPR RI dari Fraksi Partai GERINDRA, Andi Ruskati Ali Baal dalam sosialisasi hasil-hasil keputusan MPR RI, pada hari Kamis 8 April 2021, di Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Menurutnya, arus globalisasi dan modernisasi dengan teknologi yang maju merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dihindari, berbagai kasus aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak, pornografi, pornoaksi, perdagangan perempuan dan banyak kasus lainnya.
”Perkembangan ini menjadi kondisi yang memprihatinkan, yang harus mendapatkan perhatian serta penanganan secara komprehensif sehingga kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari,” tandasnya.
Peranan perempuan, lanjut Anggota DPR RI Komisi IX yang membidangi masalah kesehatan dan tenaga kerjaa ini, dalam berbangsa dan bernegara sangatlah besar artinya, kodrat seorang perempuan sebagai ibu untuk anak-anaknya dan pendamping suami dalam rumah tangga, akan sangat menentukan dalam kemajuan suatu bangsa.
”Seorang Ibu akan lebih banyak membentuk watak, karakter, dan perilaku anak sebagai generasi penerus bangsa,” pungkasnya.
Selanjutnya Ruskati mengilustrasikan, sebelum abad ke-20, seorang perempuan di Indonesia dianggap tidak layak mendapatkan pendidikan. Jangankan mendapatkan pendidikan, perempuan hanya boleh berada di dapur, sumur dan kasur. Pendidikan menjadi sesuatu yang utopis bagi kaum perempuan.
“Dari situlah kegelisahan muncul dari nama-nama perempuan yang kemudian menggaung di tataran Nusantara, karena kegigihannya mampu mendobrak kungkungan nasib kaum perempuan pada masa itu,” jelasnya.
Pendidikan menjadi angin segar bagi gersangnya nasib perempuan pada masa itu, menjadi lentera di tengah gelap gulita kehidupan yang tak terlihat ujungnya. Dimulai dari pemikiran, ide dan gagasan RA. Kartini yang kemudian membangkitkan semangat kaum perempuan untuk memperbaiki taraf hidupnya.
“Sampai hari ini Kartini menjadi sosok yang terus menginspirasi. Khususnya para generasi milenial dan generasi z yang membutuhkan sosok untuk menjadi teladan dalam rangka menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang maju,” tandas Ruskati. (*)