bidik.co – Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengungkapkan ketidaksukaannya kepada MetroTV. Ical, sapaan akrabnya, menuding pemberitaan televisi milik Surya Paloh itu selalu negatif terhadap pihaknya.
Tudingan itu berawal saat Ical dicegat oleh para wartawan usai pertemuannya dengan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) di Galeri Seni Kunstkring, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2014).
Di tengah-tengah tanya-jawab, wartawati Metro TV bertanya soal ‘sapu bersih’ Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen. Ical mengatakan, “Itu kata Metro, Metro selalu negatif.”
Ical merasa keberatan dengan istilah ‘sapu bersih’ yang dipakai wartawati Metro TV untuk menggambarkan kemenangan KMP dalam voting pemilihan pimpinan MPR dan DPR.
Mendapat jawaban Ical itu, si wartawati hanya berujar, “Kan saya cuma mau konfirmasi, Pak.” Setelah itu, Ical melanjutkan tanya jawab dengan wartawan seputar isi pertemuannya dengan Jokowi.
Sementara itu sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Penyiaran Idy Muzayyat mengungkapkan adanya keberpihakan stasiun televisi milik petinggi parpol terhadap calon capres tertentu. Keberpihakan tersebut terlihat dari jumlah iklan dan penayangan berita yang selalu ditampilkan stasiun televisi tersebut.
“Ada kecenderungan media punya setting-an isu terhadap capres dan wapres tertentu,” terang Idy di Jakarta, Senin (26/5/2014).
KPI menyebutkan, terdapat sejumlah media berkubu pada masing-masing pasangan, misal Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta Rajasa. Misal, kini diketahui bos Metro TV sekaligus Ketum Nasdem, Surya Paloh, cenderung menayangkan berita-berita Jokowi-JK.
Data yang dicatat KPI membeberkan, Metro TV menayangkan berita tentang Jokowi pada 6 – 15 Mei kemarin berjumlah 62 berita.
“Metro TV cukup banyak memberitakan keberhasilan Jokowi selama menjadi gubernur DKI Jakarta,” beber Kasubag Pemantauan dan Pengaduan Isi Siaran Televisi dan Radio KPI heryadi Purnama.
Pada periode yang sama pula iklan kampanye capres kubu PDIP Jokowi kerap tampil di Metro TV hingga 96 kali. (ai)
===