Bidik.co — Darah biru bukan berarti seseorang memiliki darah berwarna biru yang mengalir dalam tubuhnya. Seperti dalam dunia kedokteran, darah dapat berwarna biru akibat kelainan darah, methemoglobinemia. Akan tetapi, darah biru merupakan sebutan untuk orang yang memiliki garis keturunan ningrat.
Secara bahasa, darah biru artinya keturunan bangsawan. Ungkapan ini biasa digunakan untuk mendeskripsikan status seseorang yang berasal dari golongan terpandang.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan, bangsawan merupakan keturunan orang mulia (terutama raja dan kerabatnya), ningrat atau orang berbangsa. Kaum darah biru biasanya berasal dari golongan raja-raja, permaisuri, ksatria, dan lain-lain. Ungkapan ini memiliki makna konotatif atau sesuatu hal yang tidak merujuk pada arti sebenarnya.
Biasanya mereka yang tinggal di lingkungan istana raja. Sebutan itu tidak hanya negara- negara lain, tapi juga di Indonesia. Pada zaman kerajaan-kerajaan berdiri.
Kaum darah biru biasa disebut juga kaum priyayi. Muhammad Alfan (Menjadi Pemimpin Politik, 2009) menjelaskan, istilah ini sangat relevan dengan kehidupan masyarakat di masa dinasti atau kerajaan Hindu-Budha Indonesia ratusan tahun silam.
Karena itu, di masa lalu, memiliki kulit gelap adalah penanda kelas bawah yang bekerja keras di bawah sinar matahari. Orang kaya atau bangsawan tidak harus bekerja di luar. Karena mudah dikenali dari kulit mereka yang pucat. Darah merah gelap dalam venat yang dekat permukaan kulit pucat tampak biru gelap.
Kapan mulai muncul istilah darah biru? Historyextra melansir, istilah darah biru pertama kali tercatat di Inggris pada awal abad ke-19. Namun, jauh sebelum itu istilah darah biru sudah muncul. Tepatnya pada abad pertengahan di Spanyol. Pada waktu disebut sebagai Sangre Azul. Di mana “sangre” yang artinya darah, sementara “Azul” berati biru. Pada zaman tersebut Sangre Azul dikaitkan dengan keluarga kerajaan yang kaya dan kuat. Kulit yang dimiliki oleh bangsawan Spanyol dikatakan sangat putih.
Sehingga pembuluh darah yang berada di bawah kulitnya jelas terlihat pembuluh darah sendiri yang tampak pada tubuh biasanya berwarna biru. Keturunan atau anggota keluarga juga disebut sebagai keturunan murni. Mereka beralasan tidak pernah menikah dengan ras lain dengan menarik perhatian pada kulit pucat mereka.
Ada pembeda, pada 1811, dalam catatan menyatakan bahwa kaun bangsawan Valencia dibagi menjadi tiga kelas. Yaitu darah biru, darah merah, dan darah kuning. Pembagian tersebut memiliki fungsi penting. Karena bisa menentukan sebagai silsilah keluarga.
Pada abad ke-9, bangsawan militer Spanyol membuktikan silsilah mereka dengan menampilkan pembuluh darah yang terlihat. Itu untuk membedakan diri dari musuh yang berkulit lebih gelap.
Di seluruh Eropa untuk mengekspresikan perbedaan antara kelas atas dan bawah. Warna kulit yang lebih gelap atau kecoklatan membuat pembuluh darah pada masyarakat kelas bawah seperti petani. Karena mereka lebih sering bekerja di bawah sinar matahari menjadi kurang jelas terlihat. Berbeda dengan kulit kecoklatan dari mereka yang bekerja keras di bawah sinar matahari.
Sugeng Wiyono (Belajar Spiritual Bersama “The Thinking General”, 2009) mencatat, kaum bangsawan kulitnya lebih terang karena mereka tidak perlu ke luar rumah atau terkena sinar matahari untuk bekerja. Karena itu, keturunan bangsawan artinya priyayi luhur atau disebut darah biru. Pemahaman priyayi luhur itu tentu awalnya juga manusia biasa, tapi lantaran hidupnya yang mengejar kesempurnaan lahir batin.
Maka, menjadi manusia terpilih dan mampu menjadi seorang raja atau ksatria adalah impian. Sehingga keturunannya menjadi keturunan yang disebut darah biru. Trah kusuma rembesing madu. Keturunan orang yang menebarkan keharuman dan nilai-nilai luhur yang dilambangkan menjadi bunga-bunga kusuma dan madu. (AI)