bidik.co — Setelah vakum sekian lama pasca meninggalnya Freddie Mercury, grup band Queen akhinya punya vokalis baru. Adam Lambert, yang terpilih menggantikan posisi Mercury tadinya adalah pemenang kontes American Idol.
Menurut guitars Queen, Brian May, Lambert adalah penemuan yang luar biasa. Karena ternyata Lambert mampu mencapai nada tertinggi melebihi yang bisa dicapai oleh Mercury.
“Sebenarnya kami tidak sedang mencari vokalis baru. Tapi pria ini muncul begitu saja dan bisa menyanyikan semua lagu Queen,” kata May pada Universal Music Japan seperti dikutip digital spy.
“Padahal ada lagu-lagu kami yang sulit dinyanyikan. Rentang nadanya sangat besar. Banyak yang tak sanggup menyanyikan lagu Queen dengan nada aslinya — bahkan penyanyi yang baik sekalipun.”
May menceritakan Lambert bisa begitu saja mengikuti musik Queen dan melakukannya dengan mudah. “Dia bahkan bisa melakukannya sembari tidur. Adam bisa bernyanyi dengan nada lebih tinggi dari Freddie. Jadi saya pikir Freddie pasti juga akan merestuinya atau memakinya.”
Tak hanya itu pujian May untuk Lambert. Sang vokalis juga dipuji karena penampilannya. “Dia benar-benar seorang pria dunia pertunjukan, bahkan tanpa harus mencoba-cobanya. Adam sangat alami, sama seperti Freddie.”
Menurut May meski mirip Mercury dalam banyak hal, untungnya Lambert tak perlu mencoba meniru Mercury.
Saat ini formasi baru band ini sedang melakukan tur dunia yang akan sampai di Inggris bulan depan. Tepat pada malam tahun baru band ini akan manggung di area Big Ben, London.
Menjadi penyanyi super terkenal, Adam Lambert tampaknya tak ingin ada satu hal kecil pun yang merusak suaranya. Demi melindungi pita suaranya, pemenang kedua American Idol ini bahkan dikabarkan mengasuransikannya senilai US$ 48 juta atau Rp 590,45 miliar.
Adam Lambert memang penyanyi berbakat dengan suara yang sangat luar biasa. Menyusul kesuksesan turnya dengan kelompok band Queen, perusahaan manajemennya sangat berdebar menanti deretan tur lain yang harus diisi Lambert.
Melakukan tur dengan legendaris band rock dunia ini juga membantu Lambert dikenal dunia. Bahkan gitaris Queen, Brian May mengaku Lambert membangkitkan semangat band tersebut hanya dalam sekejap saja.
Apakah suara Lambert memang layak dibanderol senilai ratusan miliar rupiah? Berikut ulasannya seperti dikutip dari The Richest, Huffington Post, Mirror.co.uk, dan sejumlah sumber lain, Rabu (3/12/2014):
Adam Lambert, Runner-Up American Idol
Tak ada yang mengenal pemilik suara emas Adam Lambert hingga dirinya sukses merebut juara kedua di audisi American Idol. Pria kelahiran 1982 ini memang sangat berbakat di bidang musik mengingat dirinya mampu menulis lagu sendiri dan memiliki aksi panggung yang hebat.
Lambert bergabung dan telah melakukan sejumlah tur bersama grup band legendaris Queen sejak 2012. Dia memang sangat terinspirasi dengan Freddie Mercury yang meninggal karena AIDS pada 1991.
Sejak kecil, Lambert sudah sering tampil di panggung dan memamerkan keindahan suaranya. Dirinya juga pernah mengikuti sejumlah les vokal untuk mempercantik suaranya.
Promosi Tur, Adam Lambert Asuransikan Suara US$ 48 juta
Adam Lambert dikabarkan mengasuransikan suaranya senilai US$ 48 juta sebagai salah satu persiapan menghadapi sejumlah promosi albumnya pada 2012. Manajemen yang menangani promosinya bahkan sudah mengakui kebenaran langkah fenomenal Lambert tersebut.
Menurut pihak manajemen Lambert, asuransi bagi bintang besar sangat penting dilakukan di Amerika Serikat. Selain itu, suara Lambert memang patut dipertahankan sehingga tak heran jika diasuransikan.
Jika kabar tersebut memang benar, maka Lambert telah melampaui asuransi Bruce Springsteen atas suaranya. Pada 1998, Springsteen dilaporkan mengasuransikan suaranya senilai US$ 5,7 juta.
Sukses Tur Bersama Queen
Lambert tampak percaya diri mengasuransikan suaranya dengan nilai fantastis setelah turnya bersama grup band Queen menuai pujian dari kalangan masyarakat. Penyanyi berusia 32 tahun ini mampu memuaskan para penonton yang menonton kosernya di sejumlah tempat.
Reaksi terhadap tur Lambert bersama Queen sangat sukses di Amerika Serikat. Hal itu membuat sejumlah pengatur acara kesulitan menyusun jadwal Lambert di Inggris.
Kesuksesan tersebut berarti panggilan besar untuk pertunjukkan berikutnya. Bahkan Lambert diprediksi dapat mendulang keuntungan besar dari beberapa pertunjukannya ke depan. (*)