bidik.co — Prostitusi menyerang! Ulama pun ditawari. Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf meminta aparat membongkar seluruh pelaku yang terlibat di prostitusi kelas atas yang melibatkan artis. Sebab, tawaran prostitusi tersebut telah masuk ke ranah pejabat dan ulama.
“Aparat harus mengusut dan mengungkap kasus ini secara tuntas. Dengan cara begitu lokasi prostitusi baik high class, while class, dan low class itu dapat terbongkar dengan jelas,” katanya, Minggu (10/5/2015).
Slamet mengungkapkan, kondisi prostitusi hingga kini tambah menghawatirkan. Bahkan, tawaran perzinahan itu sampai ke ponsel para ulama.
“Ini sudah sangat kurang ajar. Bahkan setiap hari di handphone kita ada yang menawarkan dari mulai pin Blackberry hingga menghubungi langsung. Dapat nomor kita dari mana coba?” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Slamet mengatakan, ia dan rekannya kerap kali menerima panggilan serta penawaran jasa prostitusi. Sehingga, aparat penegak hukum diminta serius menungkap prostitusi tersebut.
“Sehingga nanti dari mucikari terungkap siapa pelaku penjaja seks dan pelangannya,” tandasnya.
Dalam hal ini, Menteri Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan anak Yohanna Susana Yembise mengatakan, prostitusi online menjadi pantauan pihaknya saat ini, dalam waktu dekat akan dilakukan pembicaraan mengenai prostitusi dan kekerasan terhadap anak.
“Prostitusi online ini modus baru seteleh beberapa lokalisasi seperti di Papua Sentani dan Doli Surabaya ditutup, sekarang muncul seperti ini,” ungkapnya kepada wartawan di Pengadilan Negeri, Jalan Lre Martadinata Kota Bandung Senin siang (4/5/2015).
Menurutnya lokalisasi harus dirubah menjadi tempat pemberdayaan bagi para wanita yang bekerja di lokalisasi tersebut.
” Lokalisasi lebih baik diberdayakan dengan pemberian pelatihan dan pembinaan di tempat tersebut bagi para wanita tuna susila,” bebernya.
Melihat merebaknya prostitusi online, diperlukan adanya penjagaan ketat terhadap sistem online sehingga apabila diawasi dengan ketat diharapkan praktek prostitusi online bisa berkurang. (*)