bidik.co — Gejolak muncul di dalam tubuh Partai Golkar usai Pilpres 9 Juli 2014. Poros muda Golkar mendesak agar Munas untuk memilih ketum baru pengganti Aburizal Bakrie, dipercepat.
Pengamat politik M Qodari mengatakan, munculnya gejolak di internal Golkar semakin menarik karena waktunya berdekatan dengan Pilpres. Namun Golkar diyakini tetap akan mengikuti siapa pun yang menjadi pemenang.
“Menurut saya, ya ini karena masa menjelang akhir kepengurusan. Jadi lebih dinamis ketika dikaitkan dengan hasil pilpres. Golkar itu kan beringin yang bergerak kemana arah angin kekuasaan bertiup,” ujar Qodari di Rampapa Restaurant, Jaksel, Sabtu (12/7/2014).
Nama-nama pengganti Ical pun sudah didengungkan di antaranya adalah Agus Gumiwang Kartasasmita, Agung Laksono, dan MS Hidayat. Tetapi Qodari menilai peta persaingan antara para calon pengganti itu masih belum terlalu kuat.
“Kita masih wait and see. Masih terlalu lama. MS Hidayat masih bagian dari Ical. Baru Agung yang di kubu berbeda,” ucap Direktur Eksekutif Indo Barometer ini.
“Ini terlalu awal. Peta yang pasti setelah pilpres. Pemain-pemain masih menunggu konstelasi yang lebih besar,” lanjut Qodari. (ai)