bidik.co — Ada mobilisasi penolakan Pilkada dipilih DPRD lewat SMS ke Ketua Panja RUU Pilkada.
Poster ajakan untuk menolak RUU Pilkada beredar di media sosial.
Poster itu mencantumkan nomor seluler Ketua Panja RUU Pilkada Abdul Hakam Naja. Akibat poster itu, Hakam kewalahan menerima bom penolakan pilkada lewat DPRD.
Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU Pilkada Abdul Hakam Naja sempat mengeluh mengenai telepon genggamnya.
Maklum nomor telepon genggam (handphone) Wakil Ketua Komisi II DPR itu disebar oleh salah satu organisasi masyarakat.
Hakam mengaku baterai ponsel Nokia Communicator drop lantaran kebanjiran SMS yang berkaitan soal polemik pilkada langsung dan tak langsung. Sebagian besar SMS itu mendukung Pilkada langsung.
Akibatnya ribuan pesan singkat (SMS) membanjiri telepon genggam bermerk Nokia Communicator.
“HP (telepon genggam) jadi nge-hang (rusak), baterai ponsel ngedrop. Tapi tidak apa-apalah, itu risiko,” kata Hakam di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Selain SMS, masyarakat ada juga yang menghubungi Hakam Naja untuk langsung menyampaikan aspirasinya. Hakam mengatakan sulit untuk menerima panggilan telepon karena saat bersamaan dirinya memimpin rapat panja RUU Pilkada.
“Ada juga yang mendukung Pilkada lewat DPRD, tapi kebanyakan mendukung Pilkada langsung,” ungkap politisi PAN ini.
Hakam agak kesulitan ketika panggilan telepon itu masuk saat dirinya memimpin rapat.
“Mestinya izin dulu sebelum menelepon,” kata Hakam.
Hakam mengungkapkan sampai saat ini proses pembahasan RUU Pilkada memasuki tahap rapat dengan Tim Kecil yang terdiri dari Tim Perumus (Timus) dan Tim Sinkronisasi (Timsin).
Pandangan lewat rapat sebelumnya sedang dibahas dalam rapat itu. Menurut jadwal, RUU ini akan disahkan di DPR pada 25 September. (ai)