bidik.co — Pemilihan ketua umum dalam Kongres ke-IV PAN telah usai. Sedangkan di hari ketiga ini agenda kongres adalah sidang komisi dan memilih ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN pengganti Amien Rais.
Amien Rais, secara tidak langsung telah meminta kader untuk memilih mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir untuk menduduki kursi yang ia tempati saat ini.
Hal itu sebagaimana tersirat dalam pidato Amien Rais pasca kemenangan Zulkifli Hasan sebagai ketua umum PAN. Dalam pernyataan itu Amien mengatakan bahwa sejarah akan terulang kembali seperti sebuah siklus.
“Saya ingin katakan history repeat it self, sejarah akan terulang kembali,” ujarnya di Hotel Melia, Nusa Dua, Bali, Senin (2/3) dinihari.
Pernyataan itu mengacu pada siklus yang terjadi di PAN bahwa mantan sekjen akan selalu jadi ketua umum dan mantan ketua umum seharusnya menjadi ketua MPP.
“Saat saya ketum, sekjennya Pak Hatta. Saat Mas Tris (Soetrisno Bachir) ketum, sekjennya Pak Zulkifli Hasan. Kemudian Hatta jadi ketum, saya jadi ketua MPP. Nah kalau beliau (Zulkifli Hasan) jadi ketum, kira-kira ketua MPP-nya siapa?” ujar Amien Rais sembari menolehkan pandangan ke Soetrisno Bachir.
Sebelumnya mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir digadang-gadang akan mengisi posisi ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) menggantikan Amien Rais. Soetrisno pun menyatakan siap menjadi ketua MPP asal Zulkifli Hasan terpilih menjadi ketua umum PAN.
“Saya mendengar saya akan diharapkan untuk jadi Ketua MPP karena Pak Amien dikabarkan tidak bersedia lagi. Tapi sekarang kita fokus ke pemilihan ketum karena ketum panglima tertinggi dalam partai. Kalau Pak Zul terpilih jadi ketum saya bersedia, kalau yang lain yang terpilih, ya, Anda jawab sendiri,” kata Soetrisno di Hotel Melia, Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2/2015).
Dia pun membeberkan alasan kenapa mendukung Zulkifli Hasan, karen gagasan yang dilontarkan Ketua MPR itu untuk PAN sesuai dengan kebutuhan partai.
“Saya lihat gagasan Pak Zul sejalan dengan kebutuhan partai untuk menjadikan partai minimal 3 besar. saya 100 persen akan dukung Pak Zul,” katanya.
Oleh karena itu, dia optimis mantan Menteri Kehutanan itu mampu unggul dari pesaing incumbentnya Hatta Rajasa.
“Insting saya karena saya dekat dengan para peserta itu mungkin sekitar 350 berbanding 250 (jika jumlah suara dibulatkan 600). Karena Pak Zul selama ini dia ikut terjun ke bawah, sehingga Zul dikenal juga oleh peserta, saya kira optimis akan dipilih suara mayoritas,” tukasnya.
Setelah Zulkifli Hasan terpilih jadi ketua umum PAN, Soetrisno memutuskan comeback ke PAN. Soetrisno yang masih mengenggam kartu anggota PAN pun siap jika didaulat jadi Ketua MPP PAN.
“Ya insya Allah kalau diminta saya siap. Tapi kita belum tahu mekanismenya apakah ada pemilihan atau tidak. Kalau dulu kan karena Pak Amien Rais jadi langsung,” kata Sutrisno saat berbincang dengan wartawan di Hotel Melia Bali, Senin (2/3/2015).
Namun kalau diminta, Sutrisno Bachir siap maju sebagai ketua MPP PAN. Kalaupun harus voting Sutrisno siap menghadapi.
“Ya kalau diminta,” katanya.
Sutrisno lantas menanggapi adanya manuver politik di tata tertib kongres yang mencoba mengganjalnya. Yakni seputar syarat ketua MPP harus mengabdi 10 tahun di PAN tanpa putus.
“Jadi begini memang kalau itu diperdebatkan ya nggak apa-apa, yang pasti mundurnya saya itu tidak disertai pengembalian KTA, jadi KTA tetap dipegang,” katanya.
Soetrisno tak ingin terjebak dalam perdebatan yang lebih jauh. Namun yang lebih penting, menurut Soetrisno, adalah fungsi MPP sebagai penasihan partai.
“Waktu ketua MPP Pak Amien itu mengambil keputusan penting karena Pak Amien pendiri. Mungkin MPP ke depan seperti partai lain itu hanya memberikan pertimbangan nasihat dan kritikan tetapi eksekusinya tetap dilakukan DPP,” pungkasnya. (*)