bidik.co — Peringatan Hari Pahlawan setiap tahun yang jatuh pada tanggal 10 November, lebih banyak untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Puncaknya pada peristiwa heroik di Surabaya tahun 1945 banyak korban yang berjatuhan. Semestinya harus diambil nilai-nilai perjuangan para pahlawan.
“Hari Pahlawan sekiranya tidak sekadar diingat setiap tanggal 10 November, namun lebih dari pada itu, bagaimana menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi sekarang untuk mengisi kemerdekaan,” tutur Anggota MPR RI dari Fraksi Partai GERINDRA, Andi Ruskati Ali Baal dalam sosialisasi Hasil Keputusan MPR RI, pada hari Sabtu, 20 November 2021, di Gedung Serba Guna Matakali, Kabupaten Polewali Mandar.
Selanjutnya, politisi perempuan asli Majene itu memperjelas bahwa, “Setiap insan masyarakat Indonesia seyogyanya memiliki semangat kepahlawanan dan tergerak hatinya untuk membangun negeri sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing, yang perlu terus dipertahankan oleh kita semua untuk mengenang para pahlawan,” tandasnya.
Maksud dan tujuan memperingati Hari Pahlawan adalah untuk mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan dan pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan. Membangun ingatan kolektif untuk kemudian menggerakkan kesadaran masyarakat agar mau meneladani dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
“Merperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan dilandasi semangat dan nilai kepahlawanan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, meningkatkan rasa kecintaan serta kebangggaan sebagai bangsa dan negara Indonesia,” papar Anggota DPR RI Komisi IX, yang membidangi kesehatan dan tenaga kerja ini.
Sehubungan dengan itu, peringatan hari Pahlawan tahun 2021, dimana kita masih dihadapkan dengan situasi pandemi Covid-19, tidak perlu surut dalam berusaha. Janganlah menjadikan halangan untuk memperingati hari bersejarah ini, tetapi diharapkan dapat berlangsung secara hikmat dan tidak kehilangan makna.
Dengan begitu, makna menanamkan nilai-nilai kepahlawanan adalah merupakan aksi nyata kinerja dari anak bangsa seperti membangun menggerakkan kesadaran berbangsa, diimplementasikan dalam kehidupan sehar-hari seperti tolong-menolong sesama, gotong royong, tidak melakukan provokasi yang dapat mengganggu ketertiban umum, tidak menyebarkan berita hoaks, tidak melakukan perbuatan anarkis dan sebagainya.
“Semangat kepahlawanan juga dapat ditunjukkan dengan cara meningkatkan prestasi, inovasi di berbagai bidang kehidupan dan memperkuat ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tandasnya.
Karena itu, jatuh bagunnya suatu bangsa tergantung pada sikap warga bangsa itu sendiri dalam mengelola bangsanya.
“Jatuh bangunnya bangsa ini, sangat tergantung dari warga bangsa ini sendiri, Makin pudar persatuan dan kepedulian, maka Indonesia hanyalah akan menjadi nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi,” pungkasnya. (eza)