Home / Politik / Aspri Ustaz Baasyir Tampik Tuduhan Ba’asyir Dukung ISIS

Aspri Ustaz Baasyir Tampik Tuduhan Ba’asyir Dukung ISIS

bidik.co — Beredarnya foto yang menampilkan Baasyir bersama 13 orang yang diduga anggota ISIS, yang menggambarkan satu di antara mereka terlihat membentangkan bendera ISIS berwarna hitam, foto itu diambil di sebuah ruangan lebar berlantai kayu. Baasyir duduk diapit para pria itu dan mereka mengenakan pakaian putih. Foto tersebut telah menjadi perdebatan di sosial media dan beberapa media soal dukungan Ustadz Ba’asyir terhadap ISIS.

Namun Asisten pribadi ustaz Abu Bakar Ba’asyir, Hasyim Abdullah, menyatakan bahwa Ustadz Ba’asyir tidak berbaiat kepada Negara Islam Suriah Irak (ISIS). Namun, baiat tersebut lebih kepada ‘Daulah Khilafah Islamiyyah’.

“Pemberitaan itu perlu diluruskan. ISIS itu sebelum terbentuknya ‘Daulah Khilafah Islamiyyah’,” kata Hasyim, di Cilacap, Senin (4/8/2014) malam.

Menurutnya, Baasyir menyatakan baiatnya tersebut setelah terbentuknya ‘Daulah Khilafah Islamiyyah’, bukan ISIS. Di mana diangkatnya seorang khalifah sebagai ‘ulil amri’ atau pemimpin dunia.

“Itulah yang membuat ustad ABB berbaiat kepada ‘khilafah’ bukan kepada ISIS,” jelasnya.

Menurut dia, ISIS hanyalah sebuah organisasi yang memperjuangkan kekuasaan di Irak dan Syam (Suriah) atau gerakan perjuangan jihad. Setelah di berbagai wilayah yang dikuasai ISIS diberlakukan syariat Islam, lanjut dia, maka dibentuklah khalifah sehingga berubah menjadi ‘Daulah Khilafah Islamiyah’.

“Atas dasar ‘Daulah Khilafah Islamiyah’ itulah, banyak orang berbaiat karena menyangkut keyakinan. Dalam Islam itu, apabila sudah terbentuk ‘khilafah’ maka wajib bagi kaum muslimin di mana saja untuk berbaiat kepada khalifah karena kalau tidak, akan terkena ancaman Rasulullah, yaitu matinya secara jahiliyah,” katanya.

Ia mengatakan bahwa masalah berbaiat kepada khalifah tersebut banyak dijelaskan dalam hadist Rasulullah. Lebih lanjut, Hasyim mengatakan bahwa organisasi Hizbut Tahrir bercita-cita mendirikan ‘khilafah’ namun sampai sekarang belum terbentuk.

“Nah, ‘khilafah’ itu sudah terbentuk, Irak dan Syam (Suriah). Makanya banyak orang berbondong-bondong berbaiat karena masalah agama,” tegasnya.

Akan tetapi yang dipermasalahkan saat ini, kata dia, bukan masalah khalifahnya melainkan ISIS-nya. “Seolah-olah ada unsur kriminalnya, padahal tidak ada. Kalau bicara khalifah itu kewajiban semua orang,” katanya.

Terkait pemberitaan mengenai ustaz Baasyir membaiat sejumlah terpidana kasus terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Hasyim mengatakan bahwa hal itu perlu diluruskan.

“Ustaz Abu Bakar Baasyir itu bukan membaiat yang ada di dalam (Lapas Pasir Putih), tetapi bersama-sama dengan orang yang sepaham atau orang yang sudah sepakat untuk berbaiat kepada khalifah,” kilahnya.

Dari 43 terpidana kasus terorisme di Lapas Pasir Putih, kata dia, ada 23 orang termasuk ustad Baasyir yang sepakat untuk berbaiat kepada khalifah. Ustaz Baasyir, lanjut Hasyim, menghormati perbedaan keyakinan sehingga tidak memaksa terpidana kasus terorisme lainnya untuk berbaiat kepada khalifah.

“Masalah berbaiat itu masalah perbedaan sudut pandang dalam agama. Mestinya ulama berbicara masalah ini,” katanya.

Sejumlah pemberitaan menyebutkan bahwa ustad Abu Bakar Ba’asyir telah membaiat sejumlah terpidana kasus terorisme yang menghuni Lapas Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, untuk mengikuti ISIS.

Pemberitaan tersebut muncul setelah beredarnya foto Baasyir bersama sejumlah terpidana kasus terorisme lengkap dengan bendera ISIS. (ai)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.