bidik.co — Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpaksa menunda pengumuman susunan kabinetnya. Hal tersebut dilakukan setelah ada delapan nama calon menteri yang bermasalah.
“Kemarin kan kita menyampaikan itu (nama-nama calon menteri) kepada KPK dan PPATK. Ada delapan nama yang tidak diperbolehkan,” ujar Jokowi di halaman belakang Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/10/2014) siang.
“Sekarang saya lagi cari gantinya dong. Kalau ndak yang ‘ngisi’ itu siapa?” lanjut Jokowi.
Jokowi mengatakan, pengganti delapan calon menteri yang bermasalah tersebut bisa berasal dari nama lain yang sudah melalui proses seleksi. Ada juga nama yang baru. Jokowi tidak dapat menjelaskan lebih jauh soal itu.
Jokowi enggan menyebutkan kasus yang melibatkan delapan nama itu. Jokowi juga enggan menyebutkan siapa saja mereka.
Jokowi juga belum dapat memastikan kapan kabinet pemerintahannya akan diumumkan ke publik.
“Maunya sih kerja cepat, tapi kalau keliru, ya gimana? Saya maunya cepat, tapi benar,” ujar Jokowi.
Jokowi menyebutkan, ada delapan nama yang dinilai tidak layak menjadi menteri dalam kabinetnya.
“Kemarin kan kami menyampaikan itu (nama-nama calon menteri) kepada KPK dan PPATK. Ada delapan nama yang tidak diperbolehkan,” ujar Jokowi.
Jokowi enggan menyebutkan siapa saja dan dugaan kasus yang melibatkan delapan nama itu, termasuk latar belakang kedelapannya, apakah dari kalangan profesional atau partai politik.
“Tidak bisa saya sebutkan,” ujar Jokowi.
Dengan alasan itu pula, Jokowi melanjutkan, pengumuman struktur kabinet kementerian tidak jadi dilakukan pada 21 Oktober.
Presiden Jokowi terpaksa mungkin menunda pengumuman susunan kabinetnya. Hal tersebut dilakukan setelah ada delapan nama calon menteri yang bermasalah. (ai)