bidik.co – Pandemi virus corona yang menjadi penyebab dari COVID-19 masih menimbulkan keresahan di seluruh penjuru dunia. Walaupun sudah puluhan ribu orang berhasil sembuh, nyatanya jumlah pasien positif dan meninggal juga masih belum berkurang. Di Indonesia sendiri, jumlah pasien positif corona terus bertambah hingga puluhan orang setiap harinya.
Perkembangan virus ini pun membuat banyak orang resah dan bertanya-tanya, kapan vaksin corona ini bisa ditemukan?
Di tengah keresahan masyarakat tersebut, dosen Program Studi Pascasarjana Biologi Tumbuhan IPB University Prof. Yuliana Maria Diah Ratnadewi menyampaikan sejumlah manfaat senyawa sekunder tumbuhan untuk menghadapi Covid-19.
Dalam seminar bertajuk Biologi Tumbuhan, Prof. Yuliana menanggapi fenomena rendahnya mortalitas atau angka kematian yang disebabkan oleh Covid-19 di Asia.
Ia mengatakan, salah satu penyebab rendahnya angka kematian akibat Covid-19 di Asia diduga karena faktor jenis pangan yang dikonsumsi khususnya herbal dan bumbu-bumbu yang berkaitan erat dengan senyawa sekunder dari tumbuhan.
Senyawa sekunder tumbuhan, kata dia, dapat dijadikan sebagai immunomodulator (penguat sistem imun tubuh) untuk memperkuat imunitas tubuh dan memerangi radikal bebas yang dapat memperlemah daya tahan tubuh.
Dengan mengonsumsi pangan kaya antioksidan, vitamin, dan fitokimia dari tumbuhan segar, kata dia, maka hal tersebut kondisi tersebut dapat tercapai.
“Mekanisme fitokimia dalam menghadapi infeksi virus dalam tubuh salah satunya dengan menghambat replikasi virus. Oleh karena itu, potensi tumbuhan obat di Indonesia dapat menjadi bagian dari obat modern,” ujarnya seperti dikutip dari laman IPB. (*)