bidik.co — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menuturkan partainya konsisten di koalisi pendukung Prabowo-Hatta. Jika MK beri putusan Jokowi-JK menang, Golkar pun bersiap-siap jadi oposisi.
“Kita bergabung dengan koalisi permanen Merah Putih. Karena itu sebagai suatu organisasi bila keputusan sudah diambil, semua orang harus tunduk pada keputusan organisasi,” kata Ical kepada wartawan di Elit Club Epicentrum, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2014).
Karena itu Ical menegaskan Golkar bersiap berada di luar pemerintahan. Meski Ical menolak menyebut dengan istilah oposisi.
“Kalau Jokowi-JK diputuskan menang maka Golkar akan berada di luar pemerintahan. Saya tidak mau bilang oposisi, karena dalam sistem Pancasila kita tidak ada oposisi yang ada di dalam atau luar pemerintahan. Kalau bagus kita terima, kalau tidak kita tolak,” katanya.
Golkar, imbuh Ical, akan menjadi penyeimbang. Golkar akan mendukung pemerintahan jika kebijakannya sesuai dengan sikap partai beringin ini.
“Tentu makanya saya katakan penyeimbang, kalau itu berbeda dengan prinsip didirikannya partai Golkar maka kami akan menolaknya. Jadi kalau misalnya mau melakukan pengalihan subsidi, dari subsidi kepada barang dari orang, maka Golkar akan dukung. Tapi kalau ada perbedaan pendapat dengan Golkar maka tentu kita akan mengingatkan hal itu,” pungkasnya.
Selanjutnya Ical menegaskan Munas Golkar tetap akan digelar tahun 2015. Ical tak mau Golkar ditunggangi pihak yang ingin membawa Golkar ke koalisi Jokowi-JK.
“Kan masalahnya begini, kenapa sih mereka mau 2014, oke kalau saya bilang oke 2014 tapi November, pasti nggak mau juga. Karena kepentingannya adalah bisa menempatkan orang dalam pimpinan DPR dengan mengatasnamakan Golkar, bisa mengusulkan anggota kabinet atas nama Golkar,” ujar Ical menganalisa.
Yang menghendaki Munas tahun 2014, menurut Ical, karena kepentingan tersebut. Sementara Ical mengaku mengutamakan kepentingan partai.
“Kalau kita bilang oke 2014 tapi 25 Oktober pasti pada nggak mau,” kata Ical.
Ical mengingatkan agar para caketum bersaing merebut simpati pemilik suara, tidak mencari dukungan di luar parpol untuk mendapatkan Golkar-1.
“Ya sudah yang jelas keputusannya tertulis ya saya jalankan, dan biar mereka bersaing, yakinkan pemilik suara di daerah, jangan yang di luar apalagi dari partai lain. Masa dari partai lain dipakai untuk menggolkan di Golkar tersinggung dong pemegang suara Golkar. Itu nasihat saya kepada mereka,” pungkasnya. (ai)