bidik.co – Pihak Istana membenarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai calon panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Ya, memang benar,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjayanto ketika dikonfirmasi dari Solo, Selasa (9/6/2015).
Pada Selasa pagi (9/6/2015), Panglima TNI Jenderal Moeldoko menemui Presiden Jokowi namun tidak memberikan keterangan apa pun soal rencana pergantian di pucuk pimpinan TNI tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengemukakan, pihaknya telah menerima usulan nama KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon panglima TNI dari Presiden Jokowi.
Menurut Fahri, surat dari Presiden Jokowi itu akan segera ditindaklanjuti oleh DPR.
“Kita bawa ke rapim, dari rapim ke bamus, lalu diputuskan bagaimana surat itu,” katanya.
Biasanya, kata Fahri, Komisi I DPR yang melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper).
Dia pun menegaskan bahwa hal itu bisa saja dilakukan pekan ini. Namun Fahri mengingatkan Presiden Jokowi bisa memberikan kepastian dan jangan sampai muncul persoalan seperti yang terjadi pada pemilihan Kapolri beberapa waktu lalu.
“Sikap netral Jokowi tetap harus diperlihat,” katanya.
Dalam surat itu, kata dia, Jokowi tak menyinggung alasan sehingga memilih Gatot Nurmantyo sebagai pengganti Moeldoko. “Kami berharap Presiden bisa menjelaskan ini,” katanya.
Menurut Fahri, penunjukkan Gatot tidak melanggar Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Sebab penunjukkan ini hanya mengubah kebiasaan mengenai pemilihan Panglima TNI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selama sepuluh tahun masa pemerintahan SBY, posisi Panglima TNI diisi secara bergiliran oleh ketiga angkatan yaitu Angkatan Darat, Laut dan Udara.
Pada periode Agustus 2013 lalu, giliran Angkatan Darat yang mengisi posisi Panglima TNI. Saat itu Moeldoko yang dipilih sebagai Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono dari Angkatan Laut.
Fahri mengatakan perubahan kebiasaan itu tak menjadi masalah. Karena, kata dia, yang lebih penting menjaga netralitas TNI. “Bagaimanapun TNI harus dijaga netralitas dan profesionalitasnya,” katanya.
Gatot Nurmantyo kelahiran Tegal, 13 Maret 1960 ini adalah lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Darat tahun 1982. Menduduki Posisi Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30 yang mulai ia jabat sejak tanggal 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman.
Sebelum menjabat KSAD, Letjen Gatot merupakan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Usianya kini telah 55 tahun dan telah mencicipi berbagai posisi penting semasa Karir Militernya berbagai jabatan penting yang pernah diembannya.
Berikut perjalanan karir militer dari Gatot Nurmantyo :
– Komandan Peleton (Danton) MO.81 Kompi Bantuan Batalyon Infanteri 315/Garuda.
– Komandan Kompi (Danki) Senapan B Batalyon Infanteri 320/Badak Putih.
– Komandan Kompi (Danki) Senapan C Batalyon Infanteri 310/Kidang Kencana.
– Kaurdal Denlatpur
– ADC (ajudan) Panglima Kodam Siliwangi
– Kepala Seksi-2/Operasi (Kasi Ops) Komando Resort Militer (Korem) 174/Anim Ti Waninggap.
– Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri 731/Kabaresi berkedudukan di Maluku Tengah.
– Komandan Kodim (Dandim) 1707/Merauke berkedudukan di Merauke
– Komandan Kodim (Dandim) 1701/Jayapura berkedudukan di Jayapura
– Sekretaris Pribadi (Sespri) Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad)
– Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 1/Pengamanan Ibukota Jaya Sakti.
– Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya.
– Komandan Resimen Induk (Rindam) Jaya.
– Komandan Korem (Danrem) 061 (2006-2007).
– Kepala Staf Divisi Infanteri I Kostrad berkedudukan di Cilodong, Bogor (2007-2008).
– Direktur Latihan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD (Kodiklat TNI AD) berkedudukan di Bandung (2008-2009).
– Gubernur Akademi Militer (Akmil) (2009-2010) b (2009-2010)
– Panglima Kodam (Pangdam) Brawijaya (2010-2011).
– Komandan Kodiklat TNI AD (2011-2013).
– Panglima Kostrad (Pangkostrad) (2013-2014).
Selain itu, Gatot juga merupakan Ketua Umum PB FORKI periode 2014-2018. *****