bidik.co — Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baiturrahim Perumahan Taman Cipayung Kota Depok, Haji Farghob Mushonif Affan menegaskan, Masjid Baiturrahim akan memperkuat programnya di bidang pendidikan dan pelayanan masyarakat.
“Begitu penting dan strategisnya pendidikan dan pelayanan masyarakat, kepengurusan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baiturrahim akan memprioritaskan pada program pendidikan dan pelayanan masyarakat. Basis pendidikan di masjid Baiturrahim adalah penyelenggaraan Taman Penddikan Al Quran (TPA) untuk anak-anak. Untuk itu harus kita benahi sedemikian rupa hingga mendapatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan standar pendidikan Islam,” tutur Farghob yang didampingi oleh Wakil Ketua DKM Haji Tedjo Putranto dan Sekretaris DKM Haji Cecep Alirahman dalam Raker II Bidang Dakwah dan Sosial Kemasyarakatan, Ahad, 11 Februari 2018 di Masjid Baiturrahim, Kota Depok.
Selanjutnya, Farghob menjelaskan bahwa kegiatan pelayanan masyarakat berupa komunikasi secara intensif dengan jamaah dan masyarakat, serta pembinaan terhadap remaja dengan pengisian ilmu pengetahuan Islam dan pembinaan-pembinaan di lapangan.
“Pelayanan terhadap masyarakat dengan cara melakukan komunikasi secara intensif dengan para jamaah dan masyarakat. Perlu diingat hal strategis lagi adalah pembinaan terhadapp remaja dengan pengisian ilmu pengetahuan Islam untuk menjadi bekal hidupnya, serta secara kretaif melakukan pembinaan-pembianan terhadap remaja tidak hanya di masjid tetapi juga dapat dilakukan di lapangan,” tambah Farghob.
Selanjutnya Koordinator Sub Bidang Pendidikan, Agus Ismanto menjelaskan bahwa program yang akan dijalankan oleh Sub Bidang Pendidikan adalah Taman Pendidikan Al Quran (TPA), dengan mengadakan pelatihan (workshop) mendongeng, lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat anak-anak TPA/TPQ se-Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, dan Kajian Tematik tentang Pendidikan Islam.
“Berkaitan dengan program Taman Pendidikan Al Quran (TPA) dengan sistem yang baik agar mendapatkan hasil yang berkualitas. Hasil yang berkualitas menyangkut; lulusan yang memenuhi standar, tenaga pendidikan yang memenuhi standar, kurikulum (metode pembelajaran) yang memenuhi standar, fasilitas pendidikan yang memenuhi standar, dan pembiayaan pendidikan yang memenuhi standar,” tutut Agus dalam pemaparannya.
Selanjutnya Agus menjelaskan bahwa TPA nantinya akan lebih dihidupkan, dengan manajemen profesional dengan mengirim tenaga guru untuk mengikuti diklat, pembenahan kurikulum yang standar, pemberian motivasi terhadap orang tua murid atau wali murid.
“Pada prinsipnya, kita akan mengelola pendidikan ini dengan standar yang baku, dengan demikian kita akan dapat memperoleh lulusan TPA yang berkualitas. Sementara untuk mendapatkan lulusan yang berkualitas haruslah ditopang oleh tenaga pendidikan atau guru yang mempunyai kemampuan mengajar yang baik atau memiliki kreatifitas. Di sinilah sebenarnya standar pendidikan tersebut kita pegang,” jelas Agus dalam paparannya.
Sebelumnya Koordinator Bidang Dakwah, DKM Baiturrahim Eko Hakomadin menjelaskan bahwa Bidang Dakwah akan mengkondisikan kegiatan ibadah Rutin, yang menyangkut Sholat Jum’at (Khotib, MC), termasuk menyiapkan tenaga cadangan (badal), bila sewaktu-waktu Khotib tidak datang.
“Untuk Khotib Jumat, kita mempersiapkan tenaga cadangan (badal). Selanjutnya Imam khusus Rowatib, diupayakan ada 2 iman, dengan syarat Hafizd Al Quran. Ini penting dilakukan guna menjaga kenyamanan dan kekhusukan dalam menjalankan ibadah sholat,” jelas Eko.
Sedangkan Koordinator Sub Bidang Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) H. M. Mansyur menjelaskan, dilakukan perencanaan tahunan untuk memperingati hari-hari besar Islam, termasuk menyusun jadwal pembicara.
“Kita akan mempersiapkan pengisi dalam acara peringatan hari besar Islam dengan perencanaan tahunan. Dengan demikian, kita bisa mengkondisikan acara peringatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan dalam kondisi yang aman dan tertib. PHBI, minimal 2 kali dalam satu tahun ada pembicara dari luar yang berskala Nasional, diawali Bulan April dengan Peringatan Isro’ mi’roj,” tutur H.M. Mansyur.
Mansyur juga mengingatkan bahwa akan mengupaya adanya publikasi berbagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Masjid Baiturrahim, bisa dalam bentuk Blog, Web, dan bulletin.
Sedangkan Koordinator Sub Bidang Dakwah Internal, Denny Herawan menjelaskan, bahwa dakwah internal sebagai upaya untuk pembelajaran oleh jamaah berupa kuliah tujuh menit (kultum).
“Da’wah internal itu dalam rangka untuk pembelajaran oleh jamaah berupa kuliah tujuh menit (kultum), karena itu kultum diharapkan dapat melibatkan Remaja dan mengajak Jamaah untuk berbondong-bondong ke masjid, sehingag masjid akan lebih semarak. Selain itu, kegiatan Remaja akan terlihat lebih meningkat dengan berbagai kegiatan positif,” tutur Denny. (ai/syur)