bidik.co — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan untuk menjadikan masyarakat yang baik, ada dua golongan yang mampu mempengaruhinya, yaitu ulama dan pemimpin (umara).
“Ada dua golongan manusia, bila mereka baik orang menjadi baik, bila mereka rusak orang menjadi rusak. Mereka ulama dan umara,” kata Menag dalam Halal bi halal dan silaturahmi MUI di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jaksel, Selasa (12/8/2014).
Menag mengatakan, sebagai Pemerintah harus memahami betul bagaimana posisi ulama. “Hubungan negara dengan agama dalam konteks Indonesia sangat spesifik. Kita dikenal sebagai bangsa yang religius,” ujarnya.
Menurut Menag, posisi agama menempati posisi amat strategis. Hubungan agama dengan negara sebagai simbiosis mutualisme, hubungan yang saling membutuhkan.
“Negara memerlukan agama agar kehidupan tidak tercerabut dari nilai-nilai religiusitas. Agama perlu dikontrol negara agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis, meningkatkan kualitas sehingga toleransi semakin baik,” tuturnya
Menag lebih lanjut mengatakan, apabila ulama dituntut ilmunya, maka umara dituntut keadilannya dalam memberikan perlindungan, pelayanan kepada setiap warga negara apa pun agama yang dianutnya. “Pemerintah akan terus meminta pandangan kepada para ulama,” katanya. (ai)