Bidik.co — Kualitas pendidikan Indonesia masih jauh dari kata sempurna. Kondisi tersebut merujuk pada pemeringkatan dari word population review 2021 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-54 dari 78 negara yang masuk dalam pemeringkatan pendidikan dunia.
Jika dibandingkan dengan negara serumpun Asia Tenggara, kita masih kalah, seperti Singapura di posisi 21, Malaysia 38, dan Thailand 46.
Karena itu, Indonesia perlu kembali pada tujuan pendidikan yang diamanatkan oleh konstitusi, “Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan yang hendak diwujudkan oleh negara, sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat,” tutur Anggota MPR RI, Nuroji dalam Sosialisasi Hasil Keputusan MPR RI, di Depok, Rabu (6/3/2024).
Selanjutnya Nuroji menjelaskan, tujuan tersebut menggambarkan sebuah cita-cita luhur serta harapan negara dalam membangun sumber daya manusia yang unggul guna tercapainya kehidupan yang adil, makmur, dan sejahtera.
“Upaya yang telah dan akan terus dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dalam berbagai jalur, jenjang, dan jenis pendidikan,” jelas Anggota DPR RI Komisi X yang membidangi pendidikan ini.
Politisi Partai Gerindra itu juga menguraikan bahwa rumusan atas tujuan pendidikan yang ada di dalam konstitusi, telah diuraikan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dirumsukan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.
“Pemerintah telah merumuskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,” tutur Nuroji merujuk UU Sidiknas.
Uraian tersebut menurut budayawan Kota Depok ini, mengandung makna pendidikan bukan hanya berfokus pada pengetahuan, tetapi juga memberikan fokus pada nilai-nilai kemoralan.
“Melalui Pendidikan, setiap orang dapat belajar mengembangkan potensi diri untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesempurnaan hidupnya. Belajar untuk membebaskan diri dari kebodohan untuk mencapai kebijaksanaan,” tandas Nuroji. (is/ir)