bidik.co — Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) perlu disempurnakan agar sekolah bisa memenuhi kuota siswa. Pakar pendidikan dari FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) UNS Solo Furqon Hidayatullah menyarankan PPDB kedepan perlu ada daftar cadangan siswa yang diterima. Tujuannya, untuk mengantisipasi apabila kuota tiba-tiba tidak terpenuhi. Sehingga calon siswa cadangan itu juga diambilkan sesuai rangking nilai.
Pengumuman siswa cadangan juga harus terbuka. Persis, seperti halnya pengumuman penerimaan peserta didik baru. Kalau hal ini dilakukan, akan terjadi transparansi dan akuntabel dalam PPDB. Kalau pengumuman siswa cadangan dilakukan, menurut Furqan, akan bisa meminalisir prasangka buruk atau penilaian negatif. Paling tidak, mengurangi kecurigaan masyarakat adanya siswa titipan.
Permasalahan yang dihadapi sekolah, pihak sekolah bisa disangka menerima titipan. Kalau sudah begitu, sekolah khususnya negeri, menjadi serba salah. Ini karena, hingga saat ini belum ada aturan jelas. Terutama yang mengatur seandainya jumlah kuota awalnya terpenuhi, tetapi tiba-tiba ada yang mengundurkan diri.
“Sehingga kuota menjadi tidak terpenuhi. Kecurigaan demikian pasti terjadi,” katanya.
Sebagai contoh, hingga saat ini, masih banyak sekolah di Solo, Jateng, belum memenuhi target kuota siswa, kendati tahun ajaran baru 2015/2016 telah dimulai per 6 Juli dan kegiatan belajar-menegajar mulai efektif 27 Juli mentang. Sekolah yang belum memenuhi kuota siswa ini menjadi pekerjaan tersendiri bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat.
“Kami minta pihak sekolah sesegera mungkin memenuhi target kuota siswa,” pinta Aryo Widyandoko, Sekretaris Disdikpora Kota Solo, Selasa (21/7).
Aryo tidak merinci detail sekolah yang belum memenuhi target kuota siswa. Yang jelas, kondisi ini terjadi baik di sekolah negeri maupun swasta. Jumlah kuota tak terpenuhi akibat calon siswa mengundurkan diri, atau pindah ke sekolah lain. Yang terpenting di sini, lanjut Aryo, pihak sekolah segera mencapai target kuota siswa yang belum terpenuhi tersebut. Untuk mewujudkan ini, pihak sekolah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lagi.
“Tidak ada, aturan yang mengatur batasan akhir PPDB,” katanya.
Aryo mengaku, banyak sekolah terutama sekolah yang kuotanya terpenuhi. Sekolah bisa melanjutkan pembukaan PPDB. Sekolah diperbolehkan menerima siswa baru hingga kuota terpenuhi.
Namun diharapkan pembukaan PPDB sebelum 27 Juli, saat proses belajar mengajar (PBM) dimulai. Dan, mulai 27 Juli kegiatan belajar dan mengajar sudah berjalan efektif. Seperti diketahui, sekolah yang belum memenuhi kuota siswa menjadi persoalan tersendiri. Ini terjadi karena ada siswa yang diterima di sekolah lain. Atau pindah ke sekolah lain, mungkin dianggap lebih bagus. Hal semacam ini yang menyebabkan jumlah kuota siswa jadi berkurang, atau kuota belum terpenuhi.(*)