BIDIK.co Terbaik untuk Masyarakat
Related Articles
Bidik.co – Banjar — Pemilihan Kepala Daerah tlah usai, pelantikan sebagian besar kepala daerah terpilih juga telah dilaksanakan. Akan tetapi suhu perpolitikan di beberapa daerah masih terasa panas. Hal tersebut mempengaruhi cara pandang antara ormas, partai politik, pemerintahan daerah, dan masyarakat. Keadaan tersebut perlu disikapi dengan arif dan bijaksana, sehingga dampaknya tidak berlarut-larut yang dapat mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa.
Menanggapi konstelasi politik usai Pemilukada, Anggota MPR RI dari Fraksi Partai GERINDRA, Muhammad Rofiqi mengajak semua pihak untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah perubahan kepemimpinan, yaitu seluruh masyarakat dan tim untuk bekerja sama dalam membangun budaya organisasi yang inklusif dan menghargai perbedaan.
“Saya mengajak semua pihak untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah perubahan kepemimpinan. Perlu kerja sama dan kolaborasi yang baik, sehingga kita dapat mencapai tujuan bersama dan membangun masa depan yang lebih baik,” tegas Muhammad Rofiqi, dalam kegiatan Sosialisasi Hasil-hasil Ketetapan MPR RI, Rabu 26 Februari 2025 di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Rofiqi memberikan usulan bagi para kepala daerah terpilih untuk dapat menerapkan beberapa strategi agar tercipta kerja sama dan kolaborasi yang baik. Pertama, perlu meningkatkan komunikasi yang baik dan transparan. Transparansi dalam tata kelola pemerintahan melibatkan penyediaan informasi yang jelas, akurat, dan mudah diakses tentang operasi dan keputusan pemerintah setempat.
“Yang kedua, yaitu sikap demokratis yang menghargai perbedaan dan mendorong keragaman. Menghargai perbedaan ini membantu menciptakan masyarakat yang inklusif dan adil bagi semua, menghargai budaya dan perbedaan membantu kita menghindari stereotip yang tidak akurat,” urai Rofiqi.
Ketiga, membangun kepercayaan melalui janji dan komitmen. Dengan begitu, seorang pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi berarti selalu jujur dan konsisten antara perkataan pada saat kampanye dengan perbuatan yang dilakukan pada sudah menjabat harus sama.
“Pemimpin yang berintegritas pasti akan berpegang teguh pada prinsip-prinsip etika, bahkan saat di bawah tekanan. Integritas akan membangun kepercayaan karen orang lain cenderung percaya pada individu yang selalu jujur dan konsisten,” lanjutnya.
Keempat, perlu upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pemerintah, menurut Rofiqi, merupakan prinsip yang fundamental dalam sistem demokrasi. “Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan akan menjadi cara yang efektif untuk menciptakan kebijakan yang lebih berkeadilan dan keberlanjutan,” tutur Rofiqi.
Yang terakhir, membangun budaya organisasi yang inklusif dan menghargai perbedaan. Membangun suatu organisasi yang inklusif dan mampu menghargai perbedaan, menurut Rofiqi, tentu bukan hal yang mudah dan cepat dilakukan. Tapi, impact yang diberikan jika hal tersebut dapat teruwujud dalam kepemerintahan akan sangat terasa, baik dalam lingkup internal maupun eksternal. Keduanya merupakan puncak dari prioritas, nilai, dan perilaku yang mendukung seluruh element kepemerintahan dalam cara mereka bekerja sendiri, dalam tim, dan dengan masyarakat, ungkap Rofiqi.
“Harapan saya, melalui strategi tersebut, persatuan dan kesatuan dapat tetap terjaga, bahkan dapat lebih erat di tengah perubahan kepemimpinan dan membangun masa depan yang lebih baik. Hal inilah merupakan pengamalan Pancasila, sila ketiga dan sila keempat, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan,” pungkas Rofiqi. (may/gha)
Website & Logo Maker