bidik.co — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku mendapat ancaman dari warga Surabaya. Ancaman itu dikirim melalui sebuah pesan singkat.
“Warga Surabaya kemarin ngancam aku, kalau dibawa ke Jakarta, nggak akan menangkan Pak Jokowi,” kata Risma pada wartawan seusai apel kesiapan angkutan Lebaran di Balai Kota Surabaya, Senin, 21 Juli 2014.
Ancaman itulah yang kemudian memantapkan Risma untuk tidak menerima tawaran menjadi menteri di Jakarta. Beberapa waktu lalu, Risma memang mengaku mendapat tawaran menteri apabila pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla memenangkan pemilu.
Dalam pesan singkatnya, warga Surabaya tersebut akan menggelar unjuk rasa jika Risma meninggalkan Surabaya dan berpindah ke Jakarta. Meski bukan dalam bentuk kesepakatan, tapi kepada si ‘pengancam’, Risma memastikan bahwa dirinya tidak akan menjadi menteri di Jakarta.
“Bukan deal. Pokoknya ngancam, akan demo. Saya ngomong siapa yang mau ke Jakarta,” ujarnya.
Isi pesan itu, menurut Risma, ternyata sudah diketahui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Megawati mengaku sudah mendengar pesan itu dan tidak keberatan jika Risma tetap berada di Surabaya.
Namun Risma menampik jika penolakannya itu berarti dirinya akan kembali mencalonkan sebagai Wali Kota Surabaya periode kedua. “(Inkumben) belum tentu juga,” katanya.
Soal hasil real count yang diprediksi akan dimenangkan Jokowi-JK, Risma belum bersedia mengomentarinya. Ia juga menyatakan hingga kini belum ada instruksi khusus dari pimpinan pusat kepada dirinya.
“Nanti aja kalau sudah hasil ya diumumkan,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini.(ai)