bidik.co — Konser pesta rakyat yang digelar pada Senin malam, (20/10/2014), di pelataran Tugu Monumen Nasional menyisakan sampah di mana-mana. Pagi ini, Selasa, (21/10/2014), sampah berserakan di taman dan lapangan Monas.
Potongan koran, plastik, dan kardus beterbangan ditiup angin. Angin kencang membuat sampah-sampah yang berserakan itu terbang ke mana-mana, hingga ke jalan depan pintu selatan Monas.
Semalam, konser puluhan band dan artis ternama di Monas selesai sekitar pukul 23.00 WIB. Sejak sore, ratusan relawan dari Barisan Relawan-Revolusi Mental berusaha mengumpulkan sampah ke dalam kantong plastik berwarna biru muda. Namun upaya itu belum mampu membuat Monas bersih seperti semula.
Seorang petugas kebersihan Monas, Yusuf Effendi, 17 tahun, mengaku sudah membersihkan sampah sejak pukul 06.00 WIB. Ia merupakan satu dari puluhan anggota tim kebersihan taman bagian barat. “Dari semalam juga sudah ada tim, tapi belum selesai juga. Yang itu belum diangkut,” katanya menunjuk puluhan karung sampah yang disandarkan pada sebuah tiang.
Yusuf mengungkapkan, seusai acara di Monas, kawasan taman jadi penuh sampah. “Apalagi semalam ada Slank dan ribuan relawan, padat banget, jadi ya begini,” katanya. Pagi ini, Yusuf sudah mengumpulkan lebih dari tujuh karung sampah. Ia bekerja hingga pukul 15.00 WIB dan menunggu truk dari Dinas Kebersihan Jakarta mengangkut seluruh sampah.
Kepala Dinas Kebersihan Jakarta Saptastri Ediningtyas mengatakan sudah menurunkan lebih dari seribu petugas dan 22 truk sampah untuk membersihkan seluruh sampah sisa pesta rakyat kemarin. Menurut dia, dari hasil pengumpulan kemarin siang hingga semalam, Dinas mendapat sekitar 100 ton sampah. “Itu baru yang di jalanan dan sekitar Monas,” ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah meminta Dinas Kebersihan untuk menyiapkan petugasnya di lokasi acara. “Udah disiapin petugas, dari kemarin sudah rapat. Kita minta petugas buat gerak cepat,” kata Ahok di Balai Kota.
Lalu bagaimana jika sampah kembali menumpuk di Monas seperti masa Lebaran lalu? “Biasalah. Kita sudah pernah buat acara malam muda mudi dan lain-lain,” jawab Ahok enteng.
Salah satu koordinaor mengatakan, para relawan sudah kelelahan karena mereka telah membersihkan sampah dari pagi sampai sore hari.
“Tim kami 30 orang sudah kelelahan, sekitar pukul 19.00 sudah pulang. Tetapi, ada juga yang pulang pukul 20.00,” kata Sandyawan, koordinator relawan pembersih sampah dari Ciliwung Merdeka, Selasa (21/10/2014) siang.
Sandyawan menambahkan, mereka yang telah bertugas sejak pukul 13.00 untuk membersihkan sampah di dalam Monas itu kesulitan soal alat, salah satunya kantong plastik besar untuk menampung sampah yang terbatas.
Selain itu, koordinasi dengan sesama panitia untuk menambah alat pembersih sampah dinilai sulit. Koordinator dari tim relawan peduli lingkungan Buddha Tzu Chi, Winarso, menjelaskan, tidak ada arahan dari Panitia Nasional Syukuran Rakyat untuk membersihkan sampah di dalam kawasan Monas.
Mereka hanya diberikan rute tertentu dalam membersihkan sampah. “Kami kemarin ada 60 orang, itu hanya bersih-bersih itu dari Dukuh Atas sampai Istana Merdeka. Dari pengaturan panitia, kami ditempatkan di sana,” ucap Winarso saat dihubungi.
Selain itu, Winarso kaget karena tidak tahu acara Syukuran Rakyat berlangsung sampai malam hari di Monas. Adapun acara tersebut merupakan Konser Salam Tiga Jari, yang menyebabkan menumpuknya sampah di dalam areal Monas.
“Wah jujur saya baru tahu, saya pikir acara sampai sore saja,” kata dia. Seusai Konser Salam Tiga Jari yang baru selesai sekitar pukul 22.00, sampah sudah terpantau banyak di Monas. Sampai pagi ini, sampah pun masih jelas terlihat dan mengganggu aktivitas warga, terutama yang biasa berolahraga di Monas. (if)