bidik.co — Pascakemenangan Zulkifli Hasan dalam Kongres IV Partai Amanat Nasional (PAN), Wakil Ketua Umum DPP Drajad Wibowo mengundurkan diri dari PAN. Drajad mengaku ingin menekuni profesinya sebagai ekonom.
“Saya mengucapkan selamat kepada Bang Zul dan Pak Amien Rais. Saya pribadi sudah memutuskan istirahat dari keparpolan dan politik praktis, kembali menekuni profesi saya,” kata Drajad, yang dalam kongres ini menjadi Tim Sukses Hatta Rajasa, Senin (2/3).
Drajad mengaku sebenarnya sudah memiliki niat mundur sejak 2009, yaitu ketika ia sudah tidak bersedia maju lagi untuk dijadikan calon anggota legislatif di DPR. “Namun panggilan tugas kepartaian membuat saya ikut memimpin PAN. Terimakasih atas kerjasama dan persahabatan teman-teman semua,” ungkap Drajad.
Ekonom senior yang meraih gelar doktor dari University of Queensland, merupakan tim sukses Hatta Rajasa dalam Kongres di Bali ini. Sebelumnya masuk sebagi tim sukses Hatta, Dradjad menyatakan, telah meminta izin kepada pendiri PAN Amien Rais untuk mendukung Hatta Rajasa sebagai calon ketua umum PAN periode 2015-2010.
“Saya dulu pernah menjadi kompetitor Pak Hatta Rajasa pada Kongres PAN di Batam tahun 2010,” kata Dradjad Wibowo pada deklarasi dukungan DPW dan DPD PAN se-Indonesia Timur kepada Hatta Rajasa, di Manado, Minggu (8/2/2015) malam.
Pada Kongres PAN di Batam tersebut, Hatta Radjasa terpilih sebagai ketua umum serta Dradjad Wibowo dipilih Hatta menjadi wakil ketua umum PAN.
Menurut Dradjad Wibowo, kalau seorang kompetitor kemudian berbalik jadi mendukung, itu menunjukkan bahwa Hatta Rajasa adalah yang luar biasa. Dradjad menilai, kepemimpinan Hatta Rajasa selama lima tahun pada 2010-2015 memberikan kemajuan signifikan terhadap PAN, pada saat partai-partai politik anggota koalisi pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lainnya mengalami kemunduran.
Dia menjelaskan, pada kepemimpinan Hatta Rajasa, PAN mengalami kenaikan perolehan suara dari sekitar enam persen menjadi 7,6 persen dan mengalami peningkatan perolehan kursi parlemen dari 46 kursi menjadi 48 kursi. Hatta Rajasa juga dinilai menjadi juru damai dari kebuntuan politik nasional antara koalisi merah putih (KMP) dan koalisi Indonesia hebat (KIH).
Drajad menilai, Hatta Rajasa adalah figur politisi yang menempatkan lawan sebagai kawan, sehingga dirinya selalu disegani oleh kawan dan lawan. “Dengan prestasi tersebut, adalah wajar jika para kader meminta kepada Hatta Rajasa untuk melanjutkannya kepemimpinannya selama lima tahun ke depan,” katanya.
Dradjad menambahkan, dirinya sudah berbicara langsung untuk meminta kesediaan Hatta Rajasa melanjutkan memimpin PAN dan Hatta Rajasa bersedia. Namun, untuk mendukung Hatta Rajasa, Dradjad Wibowo menyatakan, dirinya meminta izin terlebih dahulu kepada pendiri PAN yang dianggap sebagai guru politiknya yakni Amien Rais.
Dengan adanya izin dari Amien Rais tersebut, Dradjad kemudian menyatakan dukungannya secara terbuka untuk Hatta Rajasa. Bahkan, Dradjad akan berusaha untuk melobi kader lainnya yang memiliki hak suara yang belum mendukung Hatta Rajasa untuk mendukung mantan Menko Perekonomian ini sebagai Ketum PAN Periode 2015-2020. (*)