Home / Politik / Sosiolog: Perkuat Kabinet, Jokowi Perlu Masukkan Koalisi Merah Putih

Sosiolog: Perkuat Kabinet, Jokowi Perlu Masukkan Koalisi Merah Putih

bidik.co — PDIP tak akan berhenti berupaya menarik partai dari Koalisi Merah Putih (KMP) yang terdiri dari gabungan partai-partai pengusung Prabowo-Hatta, guna memperkuat pengaruh pemerintahan Jokowi-JK di eksekutif maupun legislatif.

Sosiolog dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Abdi Rahmat menilai, karena besarnya kekuatan KMP mengharuskan Jokowi dan timnya untuk memperhitungkannya.

“Besarnya kekuatan koalisi merah putih pasti diperhitungkan oleh Jokowi dan timnya,” tutur Abdi kepada bidik.co, Jumat (19/9/2014) pagi.

Dalam menyusun kabinetnya, Jokowi berusaha mengedepankan profesionalisme agar tidak terjadi benturan kepentingan.

Pola yang akan dimainkan oleh Jokowi, menurut Abdi, Jokowi akan terus menggunakan isu profesionalisme untuk menarik dukungan masyarakat.

“Untuk meminimalisir gangguan tersebut, Jokowi tampaknya menggunakan isu profesionalisme untuk menarik dukungan masyarakat,” tandasnya.

Jokowi berupaya agar kerja kabinet dapat tetap berjalan secara profesional, sementara itu kekuatan parlemen yang cukup besar ada di kubu KMP, maka cara yang harus dilakukan adalah menarik kubu KMP dalam kabinet.

Beredarnya usulan di masyarakat agar Jokowi bisa mengakomidir KMP misalnya dengan memasukkan timses Prabowo, Djoko Santoso sebagai Menkopolhukam, Abdi menilai hal itu perlu.

“Sementara di tingkat parlemen, elemen koalisi merah putih akan coba ditarik dengan menawarkan posisi menteri,” tandasnya.

Sebelumnya Indonesian Research and Survey (IReS) pada 21 Agustus hingga 3 September lalu menggelar survei tentang nama-nama yang difavoritkan untuk duduk sebagai menteri di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) nanti.

Untuk posisi menteri koordinator bidang politik, hukum dan keamanan (menkopolhukam), muncul lima nama yang semuanya pensiunan TNI, yakni Djoko Santoso, Ryamizard Ryacudu, Tedjo Edhi Purdijatno, Pramono Edhie Wibowo dan Fahrul Razi.

Menariknya, nama Djoko Santoso berada di posisi teratas berdasarkan survei IReS terhadap 600 responden itu. Padahal, Djoko yang juga mantam Panglima TNI sebelumnya dikenal sebagai anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada pemilu presiden lalu.

“Jend (Purn) Djoko Santoso masuk dalam tiga kriteria, ada yang mengusulkan dan memang punya track record. Tapi yang menetukan dalam survey ini adalah responden, bukan pilihan IReS,” ujar Usamah Hisyam, pendiri IReS saat merilis hasil survei bertajuk “Calon Menteri-Menteri Kabinet Jokowi-JK” di Hotel Sahid Jakarta, Senin (15/9/2014). (ai)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.