bidik.co — Elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) beda suara terkait rencana Mukernas pada November tahun ini sebelum Muktamar. Ketua DPP PPP Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan kalau Mukernas belum diperlukan karena dinilai tidak mendesak.
“Jangan Mukernas lah. Kita rapat harian untuk nanti steering committee. Jangan tergesa-gesa untuk melakukan arah kebijakan dan juga sudah jelas kita ada di Koalisi Merah Putih. Yang kedua, ketua umum masih Pak Suryadharma Ali,” ujar Dimyati di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Menurut dia, menentukan agenda Muktamar cukup dengan rapat harian. Dia pun menepis jika Mukernas nanti bisa dijadikan ajang perubahan arah koalisi PPP.
“Oh tidak dong. Dalam AD/ART sudah cukup lah dalam rapat harian. Dan menentukan waktu Muktamar pada steering committee,” ujar Wakil Ketua MPR itu.
Lantas, disinggung sikapnya yang berbeda dengan Sekjen PPP Romahurmuziy terkait Mukernas sebelum Muktamar, dia menjawab santai. Menurutnya, hal tersebut hanya perbedaan pendapat.
“Saya kan dilahirkan bapak saya. Pak Sekjen dilahirkan bapaknya. Beda dong otaknya. Pendapat persepsi saya sebaiknya tidak perlu ada Mukernas dan Rapimnas. Seyogyanya ya rapat harian. Rapat harian bisa menentukan jadwal Muktamar,” sebutnya.
Sebelumnya, Sekjen PPP Romahurmuzy atau Romi mengatakan pihaknya berencana menggelar mukernas pada November tahun ini. Mukernas ini nanti bakal menentukan waktu penyelenggaraan Muktamar dan bisa mempengaruhi perubahan arah koalisi.
“Nanti setelah tuntaskan agenda kenegaraan, kan dalam waktu dekat ada pemilihan Pimpinan DPR dan pelantikan presiden dan wakil presiden. Setelah itu kita bisa melakukan Mukernas untuk penetapan Muktamar,” kata Romi itu saat dihubungi, Rabu (3/9/2014).
Sementara itu Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar menyatakan aspirasi yang menunjukkan dorongan perubahan haluan koalisi untuk bergabung ke kubu Jokowi-JK, memang harus
“Harus diperjuangkan,” kata Hasrul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2014).
Hasrul menyatakan, aspirasi itu datang dari sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP. Bahkan sejumlah pengurus DPP PPP, seperti Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Forum Mukernas PPP rencananya akan digelar November dan akan menjadi penentu arah koalisi PPP.
“Mendukung aspirasi itu harus lewat Mukernas. Jangan dibicarakan di luar,” ujar Hasrul.
Meski demikian, sebagai Waketum, Hasrul mengambil posisi di tengah-tengah di antara aspirasi yang berkembang saat ini. Sampai sekarang PPP masih berada di koalisi merah putih, namun bukan tidak mungkin partai berlambang Kakbah ini akan berubah haluan ke Jokowi-JK.
“Sampai sejauh ini PPP berada di koalisi merah putih, kecuali situasi berubah. Tidak ada yang abadi, kecuali yang abadi adalah perubahan itu sendiri,” ujar Ketua Fraksi PPP DPR ini. (ai)