Home / Olahraga / Tersita Waktu, Ridwan Kamil Putuskan Mundur dari Tim Transisi

Tersita Waktu, Ridwan Kamil Putuskan Mundur dari Tim Transisi

bidik.co — Walikota Bandung Ridwan Kamil akhirnya memutuskan tidak jadi terlibat di tim transisi sepakbola yang dibentuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Ia menyatakan mundur dan surat pengunduran dirinya itu telah dikirim tadi pagi.

“Melihat situasi yang tidak pas kalau saya berada di tim. Karena kalau di tim itu akan banyak menyita waktu saya, jadi saya putuskan untuk mengundurkan diri,” ujar Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil– ditemui usai meluncurkan Kredit Melati di BTM Cicadas, Bandung, Rabu (13/5/2015).

Namun demikian dirinya tetap berkomitmen untuk membantu apabila sesekali dimintai saran atau masukan terkait sepakbola di Indonesia.

“Saya mencintai sepakbola dari jaman SMA. Saya sudah berkomitmen tetap membantu meskipun diluar tim,” tukasnya.

Emil matang mengambil keputusan pengunduran diri dari Tim Transisi setelah sebelumnya meminta saran dari tokoh-tokoh sepakbola.

“Kemarin saya sudah mengundang PSSI, Bobotoh, Persib untuk menceritakan bagaimana kondisinya. Masukannya ya banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti unsur politis dan segala macamnya,” ungkapnya.

Meski begitu Emil secara umum mengaku sangat mendukung reformasi sepakbola di Indonesia.

“Secara prinsip saya sepakat dengn reformasinya. Kondisi PSSI saat ini juga tidak bagus. Mafia sepakbola juga menjadi masalah. Banyak hal yang harus dibenahi. Plus ibu saya juga melarang,” tandasnya.

Emil menjadi orang keempat yang telah menyatakan mundur dari tim transisi. Tiga sebelumnya adalah Velix Wanggai (mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), Darmin Nasution (mantan Gubernur BI), dan Farid Husain (Ketua PMI, mantan Juru Runding Perundingan soal Aceh di Helsinki).

Sebelumnya, setelah menunda cukup lama, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akhirnya mengumumkan nama-nama anggota Tim Transisi. Tim ini mengemban tugas membenahi sepak bola Indonesia.

Tetapi dari 17 nama, hanya 3 yang berlatar belakang sepak bola. Para penghuni Tim Transisi itu di antaranya FX Hadi Rudyatmo (Wali Kota Solo), Lodewijk F Paulus (mantan Danjen Kopassus), Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung), Eddy Rumpoko (Wali Kota Batu), Ricky Yacobi (mantan pemain timnas Indonesia), dan Bibit Samad Rianto (mantan wakil ketua KPK).

Selanjutnya ada Darmin Nasution (mantan Gubernur BI), Cheppy T Wartono (anggota DPR dari PDIP), Tommy Kurniawan (politikus PKB), Iwan Lukminto (pengusaha), Francis Wanandi (pengusaha), Saut H Sirait (mantan Bawaslu), Andrew Darwis (pendiri Kaskus), Farid Husaini (mantan pengurus PSM Makassar), dan Zuhairi Misrawi (politikus PDIP). Dua nama lainnya Diaz Faizal Malik Hendropriyono (Komisaris Telkomsel), dan Velix W Wanggai (mantan Staf Khusus Presiden SBY Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah).

”Tim ini akan melakukan pembenahan tata kelola sepak bola. Kami bahkan menyiapkan tagline Indonesia Memanggil,” kata Imam Nahrawi di Jakarta, Jumat (8/5/2015) malam.

Imam menjelaskan, tim ini mempunyai empat tugas yang harus segera dilaksanakan. Selain menjalankan tugas kewenangan PSSI, tim ini juga harus memastikan pengiriman timnas ke beberapa kompetisi tetap jalan.

Tim ini juga wajib memastikan kompetisi dari semua level mulai QNB League 2015, Divisi Utama hingga Liga Nusantara berjalan meski hingga saat ini belum ada kesepakatan. Tugas terakhir adalah membentuk kepengurusan baru PSSI yang sesuai dengan statuta PSSI dan FIFA.

Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot Dewa Broto menjelaskan, TimTransisimengambil alih semua urusan PSSI selama induk olahraga sepak bola itu dibekukan.

”Nantinya Tim Transisi akan langsung berkomunikasi dengan FIFA bersama Menpora dan lembaga terkait dalam hal ini KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Kami pun berharap komunikasi akan lebih baik dengan FIFA,” tutur Gatot.

Dari apa yang dijelaskan Menpora serta Gatot, Tim Transisi memikul tugas yang berat. Namun 17 nama Tim Transisi tidak seluruhnya merupakan insan sepak bola.

Salah satunya adalah Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, dirinya ditelepon oleh Menpora Imam Nahrawi dan diminta mengisi tim transisi yang bertugas mengelola sepak bola di Indonesia. Keterlibatannya di tim transisi hanya bertugas untuk memberikan pemikiran-pemikiran, bukan tentang masalah teknis.

”Pada dasarnya di mana negara membutuhkan energi saya, pasti akan saya jalankan,” kata Emil di Pendopo Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/5/2015) malam.

Sedangkan FX Hadi Rudyatmo berencana menjalankan kompetisi sepakbola Indonesia secepat mungkin. Hal itu dilakukan agar para pemain dan juga tim tidak terlalu lama vakum dari dunia persepakbolaan di Indonesia.

”Siapa yang dipilih itu orang yang baik dan mau untuk memperbaiki persepakbolaan di Indonesia,” tegasnya.

Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti menolak untuk memberikan tanggapan terkait pengumuman nama anggota Tim Transisi.

”Buat apa saya tanggapi,” jawab La Nyalla.

”Tidak ada untungnya buat saya. PSSI akan terus berjalan istikamah dengan adanya tim bentukan Menpora itu,” tutur La Nyalla.

Untuk keinginan Menpora menggelar kompetisi di bawah Tim Transisi, La Nyalla balik mempertanyakan apakah klub-klub tersebut mau. Seperti diberitakan, 18 klub yang tampil di QNB League 2015 dengan tegas menyatakan tidak akan mau berkompetisi di bawah Tim Transisi bentukan Menpora. (*)

 

Komentar

Komentar

Check Also

Nitya/Greysia Juara Kedua Ganda Puteri Indonesia Open

bidik.co – Indonesia gagal meraih gelar di BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015. Satu-satunya wakil …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.