Bidik.co — Bukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kalau tidak berani mati-matian membela anak buahnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta ini naik pitam, mendengar salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta ditangkap saat melakukan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Monas pada hari Sabtu (2/8/2014).
“Orang kita ditangkap dianggap pengeroyokan. Jadi Satpol PP tiap kali melakukan tindakan di Monas pasti dipanggil polisi di-BAP sebagai pengeroyokan, itu kan konyol. Padahal waktu orang kita bocor kepala gak pernah ada BAP,” paparnya di Balai Kota Jakarta, Senin (4/8/2014).
Ahok menilai, perilaku tersebut mengindikasikan adanya pihak yang memperkeruh suasana dan menyebabkan penertiban PKL di Monas berlangsung alot.
Oleh sebab itu, Ahok berencana mempersenjatai anggota Satpol PP apabila campur tangan pihak tersebut membahayakan keselamatan anggota Satpol PP.
“Alasannya apa? Ada oknum TNI mengancam kepolisian misalnya. Berulang-ulang sama Monas. Kalau ada oknum terlibat, kita persenjatai Satpol PP kita dengan baik. Supaya jelas, biar baku tembak saja Monas, supaya jelas siapa yang menembak siapa yang ditembak nanti,” ucap Ahok naik pitam.
Ahok menegaskan bahwa petugas Satpol PP hanya menjalankan ketetapan yang tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda). “Satpol PP melaksanakan tugas menegakkan Perda, bagaimana Satpol PP ini ditangkap dianggap pengeroyokan, mana ada pengeroyokan. Ini jelas ada oknum yang bermain, ada oknum yang punya motor (penggerak) segala macam, gitu,” tegas Ahok.
Ahok tidak segan-segan mempersenjatai secara lengkap anggota Satpol PP saat menertibkan PKL di Monas. Hal ini untuk melindungi keselamatan para petugas juga melancarkan proses penertiban PKL di Monas yang selalu menuai persoalan.
“Makanya saya bilang sama Satpol PP kalian latihan tembak dengan baik, kita persenjatai lengkap juga, pakai baju anti peluru. Kalau yang kita hadapai adalah lawan dengan senjata tajam maka anda juga gunakan senjata tajam, supaya jelas kita selesaikan masalah Monas ini. Biar depan Istana saja baku tembak kalau ada oknum bermain,” tutup Ahok.
Sebelumnya, razia PKL di Monas yang digelar Satpol PP pada Sabtu (2/8/2014) sore, menuai kericuhan. Dari informasi yang beredar, salah seorang anggota TNI menjadi sasaran razia karena diduga PKL oleh Satpol PP. Akibat kejadian itu, salah seorang anggota Satpol PP diamankan di Mapolsek Gambir, Jakarta Pusat.
“Kemarin memang ada gesekan, yang diangkut bukan PKL, tapi orang yang menggunakan pakaian biasa yang dikiranya mungkin PKL,” kata Kapolsek Gambir AKBP Putu Putra Sadana, Minggu (3/8).
Putu mengatakan, pihaknya akan memanggil beberapa anggota Satpol PP yang lain untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Namun ia belum dapat memastikan apakah korban salah tangkap itu anggota TNI atau warga biasa.
Putu juga enggan mengungkapkan identitas anggota Satpol PP yang diamankan maupun identitas korban. Pemanggilan itu sendiri dilakukan atas adanya laporan dari korban. (ai)