Home / Politik / Ahok Sindir Foke “Gubernur Terlalu Baik”, Tak Berani Ganti Ribuan Pejabat

Ahok Sindir Foke “Gubernur Terlalu Baik”, Tak Berani Ganti Ribuan Pejabat

bidik.co — Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama melantik sekitar 4.000 pejabat eselon IV hingga II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Basuki mengklaim, perombakan ribuan pejabat ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan dan baru dialah yang berani menjalankan program ini.

“Saya berpikir, kenapa Pak Fauzi Bowo tidak terpilih lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta, padahal beliau ini teman saya yang sikapnya juga mirip saya, marah-marah terus? Tetapi kenapa tidak terpilih (jadi gubernur)? Karena beliau terlalu baik tidak berani merombak pejabat sebanyak ini dan saya memilih untuk menjadi orang tidak baik hati dengan melaksanakan perombakan pejabat asal Jakarta Baru terwujud,” kata Basuki, di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta, Jumat (2/1/2015).

Lebih lanjut kepada ribuan pejabat yang baru dilantiknya itu, Basuki mengimbau agar pejabat melaksanakan lima tertib. Yakni tertib lalu lintas, tertib buang sampah pada tempatnya, tertib hunian, tertib demo, dan tertib pedagang kaki lima (PKL).

Tertib berlalu lintas, kata Basuki, artinya tiap pejabat tidak meminta personel Dinas Perhubungan DKI untuk memberi pengawalan saat sedang melakukan aktivitas. Sebab pengawalan voorijder itu lebih banyak diperlukan bagi ambulans, pemadam kebakaran, dan bus tingkat untuk membuka jalan.

Sementara tertib buang sampah, para pejabat terutama lurah dan camat yang baru dilantik harus dapat mengawasi pekerja harian lepas (PHL) yang bekerja di masing-masing kantor pemerintahan.

PHL bertugas membantu kinerja lurah dan camat terutama untuk hal kebersihan, genangan, dan jalan rusak. Kemudian tertib PKL adalah lurah dan camat harus membantu kinerja Suku Dinas UKM dan Dinas UKM untuk mendata PKL di wilayahnya.

Menurut Basuki, PKL boleh berdagang di jalan dan trotoar. “Tetapi tolong diatur jangan sampai buang sampah sembarangan, mengotori lingkungan, dan trotoar dikuasai PKL. Lurah dan camat harus tahu persis bagaimana mengaturnya,” kata Basuki.

Selanjutnya, tertib hunian, Basuki mengimbau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) khususnya Dinas Perumahan dan Pemakaman DKI untuk mengawasi transaksi jual beli unit rusun. Selain itu, apabila ada penghuni rusun yang tidak memiliki tanda pengenal maupun kartu Bank DKI, maka Dinas Perumahan DKI harus tegas mengusir oknum tersebut.

Terakhir adalah tertib demo. Apabila ada demo atau aksi unjuk rasa, jangan sampai para pendemo menyebabkan macet jalanan dan merusak tanaman di taman.

“Kita semua harus hidup tertib dengan pendekatan hukum yang ada. Kalau masih tidak tertib, jika perlu angkat senjata sekalian, karena pemimpin punya hak untuk memegang senjata. Saya harap tahun ini, seluruh pegawai bekerja dengan baik dan staf terendah bisa membawa pulang gaji hingga Rp 12 juta,” kata Basuki.

Setelah dilakukan pelantikan, ternyata kedisiplinan membuang sampah pada tempatnya ternyata tidak hanya sulit dilakukan oleh masyarakat, tetapi juga oleh para pejabat publik. Hal itu lah yang terjadi saat berlangsungnya pelantikan pejabat eselon II, III, dan IV di Lapangan Monas, Jumat (2/1/2014).

Seusai prosesi pengambilan sumpah jabatan, panitia acara menyediakan makanan ringan untuk para pejabat yang baru saja dilantik. Makanan ringan yang disimpan dalam kotak itu diletakkan di atas meja-meja yang ditempatkan di belakang barisan.

Para pejabat, baik yang berpakaian sadariah, kebaya encim, maupun Pakaian Dinas Upacara (PDU) pun langsung mengambil kotak-kotak tersebut. [Baca: Ahok Minta Pejabat DKI Tak Percaya Tudingan “Ahok Gubernur yang Bacot Doang”]

Namun, setelah menyantap makanan, kotak kosong yang mereka bawa bukannya dibuang ke tempat sampah ataupun dikembalikan ke meja tempatnya semula, namun dijatuhkan begitu saja ke tanah yang mereka injak.

Lapangan Monas sisi selatan yang menjadi lokasi pelantikan pun sempat penuh oleh sampah kotak bekas makanan yang berserakan. Hal ini sempat terjadi selama sekitar hampir 30 menit. Beruntung, setelah itu muncul petugas kebersihan yang dengan segera membersihkan bekas makanan tersebut.(*)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.