bidik.co — Sesuai janjinya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, merilis nama-nama anggota Tim Sembilan pada Jumat (2/1/2015), di Kantornya di Senayan, Jakarta. Sembilan orang itu, kata Imam, bertugas mengevaluasi kinerja PSSI.
Sembilan nama yang dibentuk Menpora sengaja diambil berdasar komposisi lintas profesi. Ada nama sosiolog Imam B. Prasojo, wartawan senior Budiarto Sambazzy dan mantan atlet nasional Ricky Yakobi. Pihak pemerintah juga turut menyumbang nama, yakni Gatot S. Dewabroto yang merupakan utusan Kemenpora.
Unsur pengamat dan penegak hukum juga masuk dalam komposisi tim Sembilan yang dirilis hari ini, mereka adalah Nur Hasan (akademisi), Joko Susilo (mantan Dubes RI untuk Swiss), Yunus Husein (mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan/PPATK), Eko Ciptadi (mantan Deputi Pencegahan Komite Pemberantasan Korupsi), dan mantan Wakapolri Komjen. Pol. (Purn.) Oegroseno.
“Kita berharap dengan banyaknya unsur dalam Tim Sembilan ini, tim mampu menjalankan tugasnya dengan baik” kata Imam saat ditemui di kantornya.
Selain itu, Menpora juga mengharapkan sejumlah pihak di luar unsur Tim Sembilan juga diharap mampu membantu tugas dari tim bentukannya ini. “Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Walikota Bandung Ridwal Kamil, juga akan membantu secara informal,” katanya.
Pihak Kemenpora, melalui Tim Sembilan, juga akan menggandeng Komisi Informasi Pusat (PIP) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memaksimalkan tim dalam mengevaluasi persepakbolaan Indonesia.
“Walaupun dari banyak unsur, kami menjamin Tim Sembilan bebas dari intervensi, tugas kami melakukan pengawasan saja tapi nantinya, keputusan yang dikeluarkan Tim Sembilan tidak bersifat rekomendasi. Keputusannya bersifat mengikat dan PSSI harus melaksanakannya,” kata salah satu anggota Tim Sembilan, Gatot S. Dewabroto.
Tim Sembilan diberikan waktu selama tiga bulan ke depan untuk menyelesaikan masalah-masalah pelik di sepakbola nasional. “Lingkup kerjanya itu ada 3. Evaluasi masalah transparansi keuangan PSSI, evaluasi dinamika pesepakbolaan Indonesia secara umum, dan standarisasi kompetensi penanganan sepakbola Indonesia,” jelas Gatot.
Terhadap pengumuman Tim Sembilan yang disampaikan Menpora Imam Nahrawi, pengamat sepak bola Indonesia, Kusnaeni, mengapresiasi pilihan Menpora terhadap nama-nama anggota ‘Tim Sembilan’. Menurutnya, komposisi ‘Tim Sembilan’ sudah sangat menjanjikan. Terlebih dipenuhi berbagai unsur mulai dari wartawan, pengamat sosial, hingga penegak hukum.
“Komposisi Tim Sembilan bentukan Menpora sangat menjanjikan. Saya yakin mereka akan membawa angin segar untuk sepak bola nasional,” ujarnya.
Menurutnya, persoalan sepak bola memang sudah lama tak pernah bisa dituntaskan. Dengan adanya penegak hukum, lanjut Kusnaeni, adanya dugaan praktik suap, match fixing, hingga perputaran uang haram bisa ditindak secara tegas.
“Apalagi ada unsur dari PPATK yang bisa membantu mengungkap aliran dana aneh di seputar sepak bola kita,” lanjut Kusnaeni.
Kendati demikian, sosok yang kerap menjadi komentator sepak bola itu juga meminta agar ‘Tim Sembilan’ lebih dulu memahami permasalahan sepak bola nasional. “Mereka (tim sembilan) perlu menerima masukan dari sumber-sumber yang akurat,” tutupnya. (*)