bidik.co — Bendahara DPP PAN Wahyu Sakti Trenggono menjadi pimpinan Satgas Khusus Kantor Transisi Jokowi-JK. Waketum PAN Dradjad Wibowo menegaskan bahwa bergabungnya orang yang konon dekat dengan Hatta Rajasa tersebut bukan pintu masuk koalisi pasca Pilpres.
“Soal Mas Treng, memang dia Bendahara DPP PAN. Sudah sejak lebih dari setahun lalu masuk tim-nya Jokowi. Jauh sebelum PDIP resmi mengusung Jokowi,” kata Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo, Kamis (7/8/2014).
Bendahara DPP PAN berada di bawah pimpinan Bendahara Umum DPP PAN. Wahyu Trenggono pernah menjadi salah satu Bendaharan DPP PAN tersebut. Hingga kini Wahyu Trenggono yang akrab disapa Mas Treng tersebut belum dipecat dari PAN.
Selain dikenal dekat dengan Hatta Rajasa, sosok Mas Treng kabarnya juga dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun langkah nyentrik Mas Treng ditegaskan sebagai sikap pribadinya, bukan sikap PAN yang hingga kini konsisten di Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta.
“Bukan pintu masuk koalisi. Karena koalisi PAN itu diputuskan dalam Rakernas tahun 2014. Kalau mau mengubah minimal harus Rakernas lagi, sementara Rakernas hanya sekali setahun,” pungkasnya.
Jokowi membentuk sebuah satuan tugas khusus (satgasus) yang berfungsi membahas arah blusukan Joko Widodo. Satgasus ini dipimpin dua orang yaitu putra Ketua Umum PDIP Prananda Prabowo dan orang dekat Hatta Rajasa, Wahyu Sakti Trenggono.
Menurut Deputi Kantor Transisi, Andi Widjajanto, Trenggo memang dekat dengan Hatta karena sesama alumni ITB.
“Dia memang dekat dengan Pak Hatta Rajasa, tapi sesama alumni ITB,” katanya di Kantor Transisi, Jl Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014).
Penunjukan Wahyu Sakti sebagai pimpinan Satgasus menarik perhatian. Sebagai orang dekat Hatta, Wahyu malah memilih mendukung Jokowi.
Andi mengatakan sejak awal Wahyu sudah ikut dengan Tim Pemenangan Jokowi-JK. Bahkan namanya terdaftar sebagai juru kampanye nasional.
“SK-nya di KPU ada kok,” ujar Andi. (ai)