Bidik.co — Tahun baru Hijriyah yakni 1 Muharram 1445 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 19 Juli 2023. Dalam sistem penanggalan bulan Qomariyah, Muharram adalah bulan pertama. Bulan Muharram juga biasa disebut sebagai bulan Asy-Syuro atau Syuro. Banyak keberagaman tradisi-tradisi yang dilaksanakan pada bulan Muharram ini.
Hal ini berarti, masyarakat Indonesia memiliki keanekaragaman aktivitas selama bulan Muharram ini. Dengan keanekaragaman budaya, agama, tradisi yang telah membentuk tradisi yang dilakukan saat bulan Muharram. Seperti, tradisi Grebeg di Solo dan Yogyakarta, Bulan Asan-Usen di Aceh, Arko di Bengkulu, serta Tabuik di Pariaman, Sumatra Barat.
Perayaan malam Asy-Syuro dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, menurut Anggota MPR RI dari Fraksi Partai GERINDRA, Difriadi Darjat, merupakan momen untuk merajut kembali persatuan agar energi untuk pembangunan bangsa Indonesia semakin kuat. Bagi Difri, momen bulan Muharram ini menunjukkan bahwa ummat Islam di Indonesia sangat kukuh dalam memegang teguh sekaligus mengamalkan falsafah negara, Pancasila khususnya sila ke-3 Persatuan Indonesia.
“Ini merupakan momen penting untuk mempererat persatuan. Asy-Syuro merupakan acara perayaan yang bertujuan untuk mengingatkan umat Islam akan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan Nabi Musa dan kaumnya untuk menyelamatkan diri dari Firaun. Peringatan ini juga mengingatkan umat Islam akan syahidnya cucu Nabi Muhammad, Husain, dalam Pertempuran Karbala. Ini momen bagi umat Islam di Indonesia dalam memegang teguh, sekaligus mengamalkan falsafah negara, Pancasila khususnya sila ke-3 Perstauan Indonesia,” tutur Difriadi.
Selanjutnya Anggota DPR RI Komisi II yang membidangi politik dan pemerintahan ini memberikan penajaman bahwa kisah-kisah tersebut akan mengingatkan kita tentang pentingnya rasa solidaritas sebagai wujud kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Kisah-kisah tersebut memberikan kita pencerahan tentang pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam melewati cobaan. Umat Islam diingatkan untuk bersatu dalam melawan kedzaliman dan menyebaran kebajikan. Muharram adalah waktu dimana perbedaan dihilangkan, tali persaudaraan dikencangkan, dan hati serta pikiran disatukan,” tutur Difriadi dalam Sosialisasi Hasil-hasil Keputusan MPR RI, di Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu, Senin 24 Juli 2023.
Terkait bulan Muharram, mantan calon Wakil Gubernur Kalimantan Selatan ini dengan mengutip Quran Surat At Taubah ayat 36, mengingatkan pada ummat Islam untuk toleran kepada siapa saja, dengan tidak berbuat semena-mena serta mencegah kemusyrikan.
“Jika memperhatikan firman Allah Surat At Taubah ayat 36, kita diingatkan tentang jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa,” terang Difri.
Selanjutnya Difri mengingatkan, Muharram juga mengajarkan pentingnya keadilan dan toleransi untuk menjaga persatuan. Umat Islam didorong untuk memperjuangkan keadilan di semua lapisan masyarakat dan memperlakukan semua orang dengan adil.
“Toleransi terhadap perbedaan pendapat, kepercayaan, dan praktik ibadah adalah fondasi untuk membangun persatuan yang kuat. Sampai sekarang masih sering sekali terjadi perdebatan di antara organisasi masyarakat (ormas) yang ada di Indonesia,” tandas Difri. (gha)