Umat Islam saat ini yang tergabung dalam institusi seperti ormas hanya dijadikan legitimasi syar’i untuk melanggengkan kehendak dan kemauan pemerintah, sehingga ormas menjadi macan ompong yang seharusnya menjadi perwakilan suara umat.
Masyarakat sebagai sebuah arena merupakan tempat dimana semua aktor berkontestasi memperebutkan modal-modal sosial yang ada. Ormas Islam sebagai aktor pula di dalamnya ternyata juga tidak luput memperbutkan hal tersebut.
Salah kah? Tentu tidak. Perlu diingat bahwa ini demi keberlangsungan organisasi/ormas mereka sendiri.
Kondisi ini mengakibatkan ormas islam lebih senang bergaul dengan “suprastruktur”-pemerintah dari pada mendekatkan diri dengan kepentingan umat “infrastruktur” sehingga lupa mengurusi permasalahan umat islam itu sendiri. (ai)