Home / Inspirasi / Elizabeth Holmes, Wanita Muda Cantik Terkaya Versi Forbes

Elizabeth Holmes, Wanita Muda Cantik Terkaya Versi Forbes

bidik.co — Elizabeth Holmes, wanita cantik ini sedang menjadi bahan perbincangan hangat masyarakat di Amerika Serikat. Sosok wanita pengusaha yang masih muda dan cantik ini berhasil masuk jajaran orang terkaya AS versi majalah Forbes.

Berdasarkan informasi dari majalah Forbes, Elizabeth Holmes adalah salah satu orang terkaya paling cantik di jajaran 400 orang terkaya di Amerika Serikat (AS). Dikutip dari Forbes, Selasa (30/9/2014) daftar orang terkaya negeri Paman Sam itu didominasi oleh mereka yang berumur 45 tahun ke atas.

Elizabeth Holmes masuk peringkat nomor 111 AS. Holmes yang berumur 30 tahun ini memiliki kekayaan 4,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 49 triliun.

Holmes drop out dari kuliahnya di StanfordUniversity untuk mendirikan perusahaan laboratorium pengecekan darah pada 2003 bernama Theranos. Perusahaannya ini menjadi besar dan nilainya saat ini 9 miliar dolar AS.

Elizabeth Holmes adalah pemilik 50% saham di Theranos dengan total nilai 4,5 miliar dolar AS. Perusahaan yang didirikan oleh Holmes saat ini terus berkembang dengan pesat dan tentu akan semakin menambah kekayaan wanita cantik ini.

Perusahaan yang ia dirikan berpotensi mengubah industri kesehatan AS yang sudah lama tidak menghasilkan gebrakan. Cerita berawal saat Holmes memutuskan keluar dari Universitas Stanford di usia 19 tahun.

Ia kemudian mendirikan perusahaan sendiri memakai uang pinjaman ke orang tuanya. Sepuluh tahun kemudian ia layak bersanding dengan miliuner asal AS lainnya berkat kerja kerasnya menjalankan perusahaan.

“Saya pikir banyak anak muda yang punya ide menakjubkan dan pemahaman yang mendalam, tapi sayangnya banyak juga yang tidak bergerak cepat dalam menjalankan hidupnya,” katanya seperti dikutip CNN, Jumat (24/10/2014).

“Apa yang terjadi kepada saya sekarang ini karena saya memulainya lebih cepat daripada orang lain,” tambahnya.

Perusahaan yang ia dirikan bernama Theranos, bergerak di industri kesehatan tepatnya sektor diagnosa laboratorium yang perputaran uangnya mencapai US$ 76 miliar (Rp 912 triliun) per tahun.

Industri ini sudah lama tidak mengalami gebrakan. Seperti kita tahu, cara mengetes darah sejak ditemukan pada 1960 sampai sekarang masih sama saja.

Ide yang ia lahirkan adalah, tes darah tanpa tabung tanpa selang, hanya beberapa tetes darah saja yang dikumpulkan dalam tempat yang kecil. Namun tetesan darah ini bisa dilakukan 70 tes dibandingkan cara tradisional.

Holmes berpikir kalau tes darah bisa dilakukan dengan mudah dan efisien maka akan lebih banyak lagi orang yang mau dites untuk mengetahui dan mencegah penyakit yang akan timbul di kemudian hari.

Kesukaannya bekerja di bidang laboratorium medis ini merupakan turunan dari ayahnya, Christian Holmes IV, yang sepanjang hidupnya berkarir di USAID meneliti banyak obat.

“Ayahku sering bekerja di pemulihan daerah bencana, jadi aku tumbuh di rumah yang penuh foto anak-anak kurang beruntung di belahan dunia lain,” katanya.

“Dari situ aku yakin, ini yang akan aku kerjakan. Tak lama aku sadar sebuah perusahaan bisa menjadi kendaraan yang tepat untuk membuat perubahan, lalu aku mulai membuat konsep yang kira-kira bisa membantu hidup orang lain,” ujarnya.

Dari sebuah ide revolusioner dalam bidang kesehatan membuat Elizabeth Holmes menjadi salah satu orang terkaya muda di Amerika Serikat.

Lain kali bila Anda mendapatkan tes darah, Anda mungkin tidak perlu pergi ke dokter dan melihat botol darah mengisi cairan berharga yang diambil dari lengan Anda. Bahkan, tidak ada lagi pertanyaan kepada diri sendiri, berapa banyak lagi mereka dapat mengambil darah sebelum pingsan?.

Sebaliknya Anda mungkin bisa berjalan ke apotik untuk fingerprick dan hanya menarik setetes kecil darah. Yah hal itu berkat Elizabeth Holmes (30), perempuan termuda dan ketiga termuda miliarder yang dirilis Forbes dari 400 orang Amerika terkaya.

Revolusi tes darah ini merupakan ide emas. Dengan metode pengujian baru yang dikembangkan oleh startup Theranos Holmes bahwa penurunan tunggal sekarang dapat menghasilkan satu ton informasi.

Perusahaan dapat menjalankan ratusan tes pada setetes darah jauh lebih cepat daripada yang dilakukan dalam banyak botol, dan sekarang biaya jauh lebih sedikit.

Tes darah secara konvensional teramat sulit dan mahal untuk alat yang digunakan begitu sering. Ini dilakukan di rumah sakit dan kantor dokter. Kadang tes darah ini juga rentan terhadap kesalahan manusia.

Tetapi Holmes melakukan pendekatan benar-benar untuk merevolusi itu. Tes baru bisa dilakukan tanpa pergi ke dokter sehingga menghemat waktu dan uang.

Sebagian hasil yang tersedia dalam waktu sekitar 4 jam. Kemudian hasilnya akan tersedia untuk dokter. Tes cepat yang bisa dilakukan setiap saat sudah menjadi perubahan total. Untuk mengembangkannya membutuhkan waktu sekitar 10 tahun.

Dalam sebuah wawancara, Holmes mengisyaratkan beberapa ide kunci dibalik Theranos.

“Kami harus mengembangkan metodologi yang akan memungkinkan untuk mempercepat hasil. Dalam kasus virus dan bakteri secara tradisional diuji dengan menggunakan budaya. Kita mengukur DNA patogen sehingga kami dapat melaporkan hasil yang lebih cepat,” ujar Holmes, seperti dikutip dari Business Insider, Minggu (5/10/2014). (ai)

Komentar

Komentar

Check Also

Bupati Siak, Alfedri Tak Siap Temui Masyarakat

Bidik.co — Jakarta- Eks Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa (Hipemasi) Jakarta memberitahukan saat rapat kerja kordinator …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.