bidik.co – Gubernur Jawa Timur Soekarwo bertemu dengan Direktur PT. Freeport Indonesia Rozik Boedioro Soetjipto di Surabaya, Selasa, (21/10/2014). Pertemuan itu membahas tentang rencana Freeport untuk membangun smelter di Gresik, Jawa Timur. “Mereka menanyakan bagaimana proses perizinannya,” kata Soekarwo.
Menurut Soekarwo, untuk mengolah smeelter itu bahan baku yang sebagian besar digunakan freeport adalah tembaga. “Karena itu kami akan mendukung penuh pembangunan smelter ini,” kata Soekarwo. Bahkan lelaki yang biasa disapa Pakde Karwo itu siap memberikan jaminan kepada investor asing yang akan investasi di Jawa Timur.
Jaminan itu antara lain dengan memberi kemudahan dalam megurus perizinan yang ditargetkan 14 belas hari kerja selesai. “Namun izin bisa diberikan asal ada dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal),” kata Soekarwo.
Selain itu, Soekarwo juga menjamin akan memberi dukungan di bidang infrastruktur yang dibangun secara bertahap. Sedangkan untuk kendala dalam persiapan pembangunan, Soekarwo meminta segera diserahkan agar pemerintah bisa membentuk tim untuk mengkaji.
Selain untuk memenuhi bahan baku tembaga di Jawa Timur, Pakde karwo juga berharap dengan adanya pembangunan tersebut dapat menyerap tenaga kerja unskilled (tidak terampil) dari warga sekitar. Sedangkan tenaga yang terampil dapat mengambil dari daerah lain.
“Ini penting karena jumlah pengangguran di Jawa Timur secara umum bisa berkurang,” tandasnya.
Rozik mengatakan, lahan yang dibutuhkan untuk membangun smelter berkapasitas produksi 1,8 juta ton konsentrat tembaga per tahun adalah sekitar 80 hektare.
Freeport memilih Gresik karena pertimbangan jaminan infrastruktur dan industri pengguna produk sampingan smelter. Rozik berjanji segera melakukan seleksi untuk membuat rancangan dasar smelter. Begitu juga untuk analisis dampak lingkungan.
“Kami akan segera menyeleksi pelaksanaan rancangan dasar smelter, dan juga akan segera menyusun Amdal serta menyusun kendala yang dihadapinya dan akan diserahkan ke Pemprov Jatim,” pungkasnya. (if)