bidik.co – Menjelang pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi presiden dan wakil presiden Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa meminta semua pihak tidak berbuat gaduh.
“Hal-hal seperti ini harus kita pikirkan bersama, jangan gaduh, mari bersatu karena pada akhirnya rakyat lah yang harus kita pikiran,” ujarnya, Rabu (15/10/2014).
Dalam kesempatan itu ia mengingatkan bahwa situasi perekonomian dunia tengah tidak baik, dan hal itu juga menimpa Amerika Serikat dan Tiongkok, serta negara-negara Eropa. Hal itu juga mempengaruhi Indonesia, dan membuat Rupiah terus tertekan.
Hatta juga tidak lupa mengingatkan agar jangan membesar-besarkan sesuatu yang sebetulnya tidak akan pernah terjadi.
“Begini ya, jangan kita itu terlalu membesar-besakan sesuatu yang pada dasarnya tidak akan terjadi, misalnya KMP memboikot pelantikan, kalau diberitakan terus market akan nervous,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut ia mengingatkan bahwa KMP akan mendukung program-program pemerintah yang pro rakyat, dan akan mengkritik program-program yang dirasa kurang baik.
Ia juga berharap agar program-program Jokowi – JK soal perekonomian, dan pembangunan infrastruktur, terus diusahakan untuk Indonesia yang lebih baik.
Hatta Rajasa secara implisit menyarakankan kepada Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto, yang juga pasangannya pada pemilihan presiden lalu, untuk menghadiri acara pelantikan presiden terpilih Joko Widodo pada 20 Oktober mendatang.
Hatta mengatakan tidak mengetahui Prabowo akan menghadiri acara pelantikan ini atau tidak.
“Kalau saya itu selalu beranggapan, dalam agama itu, kalau ada undangan itu, harus dihadiri, kecuali kalau kita berhalangan,” kata Hatta di Kompleks Parlemen, Rabu, (15/10/2014).
Menurut Hatta, alangkah baiknya, jika dalam setiap agenda nasional seperti upacara peringatan kemerdekaan, para pemimpin atau tokoh masyarakat datang semua.
Hal itu, ujar Hatta, semestinya sudah dilakukan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. “Kalau ada pelantikan presiden, pemimpin yang lain ikut datang. Itu akan indah. Rakyat akan senang melihatnya, senang kalau pemimpinnya pada akur. Itu pandangan saya. Mudah-mudahan kawan-kawan setuju dengan pandangan itu.”
Seluruh anggota fraksi PAN, kata Hatta, harus hadir dalam pelantikan presiden. Ini karena itu merupakan agenda nasional yang harus disukseskan. “Setiap pergantian kepemimpinan nasional harus berwibawa, terhormat, sukses, baik, dan itu harus menjadi tradisi bagi bangsa ini sampai kapan pun,” katanya.
Ketika dimintai tanggapannya terkait dengan pertemuan antara Jokowi dan Aburizal Bakrie, Hatta berujar, “Silaturahmi itu bahkan dianjurkan agama. Yang tidak boleh itu politik jegal-menjegal.” (If)