bidik.co – Indonesia kembali mengirim perawat ke Jepang melalui kerja sama Indonesian Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Kali ini, sebanyak 278 perawat akan ditempatkan sebagai calon perawat di klinik maupun rumah sakit dan care workers atau perawat usia lanjut (lansia).
“Selamat para calon atas keberangkatannya malam ini. Ada 278 orang dan angka ini lebih banyak daripada tahun lalu,” ujar Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki di kediamannya, Jakarta Selatan, Rabu (10/6/2015).
Mereka adalah para lulusan Ilmu Keperawatan dari seluruh Indonesia yang mendaftar dan lolos seleksi. Sebelum diberangkatkan, mereka telah mendapatkan pelatihan bahasa Jepang selama 6 bulan. Setelah itu, setiba di Jepang mereka akan kembali mendapat pelatihan bahasa Jepang selama 6 bulan. Mereka akan disebar di sejumlah wilayah di Jepang dengan penempatan selama 3-4 tahun.
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDM) Kemenkes Usman Sumantri menyampaikan lima pesan penting kepada para calon pekerja.
“Pertama, jaga nama baik bangsa dan negara, sebagai bagian penting dalam mendukung kerja sama Selatan-Selatan. Kedua, segera melapor ke kedutaan besar atau perwakilan RI saat tiba di Jepang,” tutur Usman, dalam acara pelepasan perawat dan careworker Indonesia, di kediaman Dubes Jepang di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Usman menegaskan para calon pekerja harus memahami kebudayaan Jepang, yang dinilainya jauh berbeda dari Indonesia. Memahami kebudayaan di negara tujuan merupakan faktor penting dalam memastikan kenyamanan dan keamanan bekerja.
Nantinya, para calon pekerja ini juga harus belajar giat agar dapat lulus ujian kompetensi profesi tingkat nasional Jepang.
“Banyak perbedaan dengan Indonesia, terutama disiplin. Perhatikan budaya setempat, patuhi aturan dalam kontrak,” kata Usman.
“Keempat, bekerja dan belajar lebih giat agar dapat lulus ujian nasional. Terakhir, selalu beradaptasi dan belajar teknologi keperawatan di sana. Selamat jalan, selamat bertugas,” ujarnya.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengungkapkan, sejak tahun 2007 hingga kini, pengiriman perawat ke Jepang mencapai 1513 orang.
“Ini adalah jumlah tersbesar di antara negara pengirim lain, seperti Filipina dan Vietnam. Indonesia paling besar,” ujar Nusron. Dalam kurun waktu tahun 2010 hingga 2014, permintaan tenaga perawat untuk bekerja di luar negeri cukup tinggi, yaitu 15.431 orang. Namun, dari jumlah tersebut baru terpenuhi sebanyak 36,5 persen.*****