bidik.co — Event olahraga terbesar bagi negara-negara di Asia itu, baru saja usai, banyak nilai-nilai kebangsaan yang secara tidak langsung mencuat dan keluar dari anak-anak bangsa. Moment bagaimana para atlit yang berjuang untuk membela harga diri bangsanya, moment dimana mereka terharu ketika menerima medali emas, dan moment saat para elite bangsa ini bersatu untuk bangsa Indonesia ini.
Perhelatan yang diselenggarakan empat (4) tahunan, menurut Presiden Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto, saat diwawancarai usai final cabang olahraga pencak silat dimana Indonesia memborong 14 medali emas, “Kalau untuk bangsa dan negara, semua akan bersatu demi jayanya Indonesia”.
Merujuk pernyataan Prabowo, Anggota MPR RI, Jamal Mirdad menguatkan bahwa moment ini harusnya menjadi moment bagi kita semua untuk kembali menelaah dan memahami apa yang menjadi jati diri bangsa ini.
“Kenapa kita sebagai warga bangsa selalu berselisih sesama anak bangsa. Padahal terkadang hal yang menjadi sumber konflik tidaklah terlalu signifikan, tetapi hanya karena nafsu dan terlalu berlebihan mencintai salah satu tokoh, sehingga begitu mudahnya kita tersulut oleh emosi. Karena itu, Asian Games harus menjadi batu loncatan untuk membangun rasa kebangsaan,” tutur Jamal dalam acara Sosialisasi Keputusan MPR RI, Rabu 5 September 2018, di Kabupaten Semarang.
Menurut politisi dari Partai GERINDRA ini, kondisi Indonesia yang majemuk yang berasal dari berbagai suku, budaya dan latar belakang sejarah, membutuhkan kearifan dari seluruh anak bangsa.
“Melihat fenomena sekarang ini, timbul pertanyaan besar di kepala saya, sebenarnya ada apa dengan anak bangsa ini? Pertanyaan ini menggelitik di jiwa saya sampai pada satu pertanyaan yang lebih spesifik, apakah nilai-nilai kebangsaan yang tercantum dalam Pancasila sudah mulai luntur baik dalam hal pemahaman terlebih lagi pengamalannya?” tutur Anggota Komisi X DPR RI ini.
Padahal, lanjut putra asli daerah Jepara ini, semua anak bangsa ini jika bertanya tentang Pancasila, apakah pasti jawabannya sama bahwa Pancasila adalah ideologi dan tuntunan bernegara bagi Indonesia?
“Mungkin ada sesuatu yang belum begitu tepat dalam hal membumikan nilai-nilai Pancasila sebagai salah satu modal dalam berbangsa dan bertanah air. Pancasila terkesan menjadi sangat elite dan hanya boleh dimaknai oleh segelintir orang dan kemudian pemaknaan itu coba dipaksakan ke tengah masyarakat, yang notabene mempunyai makna sendiri terkait nilai-nilai Pancasila tersebut, sehingga Pancasila berasa asing bagi anak bangsa, tidak sesuatu yang dirasa lahir dari tradisi sendiri,” tuturnya.
Oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai anak bangsa kembali membumikan nilai-nilai Pancasila dengan pengetahuan lokal masing masing anak bangsa, sehingga Pancasila menyatu dengan jiwa anak bangsa.
“Dan saya menyakini ketika hal itu terlaksana, maka tidak ada lagi kelompok kelompok, tidak ada lagi blok ini blok itu, yang ada hanyalah semangat berbangsa dan bernegara untuk kejayaan Indonesia dengan nilai-nilai Pancasila,” tutur Jamal menyimpulkan. (is/my)