bidik.co — Pembangunan karakter sangat penting bagi bangsa Indonesia. Namun demikian, karakter bangsa yang kuat perlu memiliki akar dan dasar yang kuat, yaitu falsafah bangsa, Pancasila.
“Pembangunan karakter bangsa merupakan gagasan besar yang dicetuskan para pendiri bangsa, karena sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan nuansa kedaerahan yang kental. Karena itu, Bangsa Indonesia membutuhkan kesamaan pandangan tentang budaya dan karakter yang holistik sebagai bangsa. Untuk itu diperlukan landasan yang kuat, yaitu falsafah Pancasila,” tutur Anggota MPR RI dari Fraksi Partai GERINDRA, Jamal Mirdad.
Selanjutnya, Jamal menjelasakan, masalah tersebut sangat penting karena menyangkut kesamaan pemahaman, pandangan, dan gerak langkah untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
“Tentu saja, tujuan pembangunan karakter bangsa untuk membina dan mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tandas Anggota DPR RI Komisi X Bidang Pendidikan ini.
Anggota DPR RI dari Dapil Kota Semarang ini selanjutnya memaparkan bahwa karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang.
“Pembangunan Karakter Bangsa adalah upaya kolektif-sistemik suatu negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif,” tandas Jamal dalam sosialisasi hasil keputusan MPR RI di Semarang, Selasa 25 Juli 2017.
Jamal juga menjelaskan bahwa karakter yang berlandaskan falsafah Pancasila berarti setiap aspek karakter harus dijiwai ke lima sila Pancasila secara utuh dan komprehensif. “Karakter yang berlandaskan falsafah Pancasila mengharuskan setiap aspek karakter harus dijiwai ke lima sila Pancasila secara utuh dan komprehensif,” tegasnya. (***)