bidik.co – Nama Jenderal Budiman masuk dalam polling calon menteri yang dilakukan oleh Relawan Jokowi Center dan Radio Jokowi. Jika memang nantinya Jokowi meminta Budiman untuk masuk menjadi menteri dalam pemerintahannya ke depan, apakah mantan KSAD itu bersedia?
“Sementara kita tidak usah berpikir itu dulu. Silakan beliau-beliau menentukan. Sekarang saya konsolidasi untuk lebih banyak belajar, memperbanyak pengetahuan saya,” jawab Budiman saat ditanya wartawan, usai menghadiri upacara serah terima jabatan KSAD kepada Letjen Gatot Nurmantyo di Mabes TNI AD, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (25/7/2014) siang.
Budiman dicopot SBY dan digantikan oleh Gatot awal pekan ini. Istana beralasan, pergantian itu karena Budiman akan memasuki masa pensiun pada September 2014.
Budiman mengaku, setelah pensiun akan lebih mengurusi kepentingan keluarga. “Setelah ini saya tentu konsolidasi, saya akan mengurus kepentingan keluarga saya , dan sebentar lagi saya juga pensiun,” kata lulusan terbaik Akabri 1978 itu yang menjabat KSAD pada September 2013 menggantikan Jenderal Moeldoko.
Sebelumnya, Relawan Jokowi Center dan Radio Jokowi membuat polling calon menteri untuk membantu Jokowi-JK menyusun kabinet. Dalam polling itu, nama Jenderal Budiman masuk ke sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan bersama dengan 2 nama lainnya, yaitu Jenderal Moeldoko dan Jenderal (Purn) Sutiyoso.
Juru bicara Jokowi Center, Wisnu Prasetya Utomo, mengatakan, nama-nama itu muncul dari usul masyarakat, baik itu jejaring LSM, jurnalis, aktivis, dosen, intelektual, seniman, dan relawan Jokowi yang ada di seknas.
“Itu didapat melalui diskusi. Diskusi tersebut kita siapkan secara formal dan informal,” ucap Wisnu, Jumat (25/7/2014) dini hari.