Home / Politik / Jimly Singgung Aksi Demo di Depan Gedung MK

Jimly Singgung Aksi Demo di Depan Gedung MK

bidik.co – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie menyinggung maraknya aksi demonstrasi yang memprotes hasil Pemilu Presiden 2014. Menurut Jimly, luapan kekecewaan seharusnya disalurkan melalui jalur hukum.

“Tidak usah ada demo-demo. Counter productive (kontraproduktif) buat hakim-hakimnya,” kata Jimly saat sidang perdana dugaan pelanggaran kode etik Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, penyelesaian masalah pilpres sebaiknya diserahkan kepada Mahkamah Konstitusi dan DKPP. Menurut dia, aksi-aksi demonstrasi cenderung bisa memelihara rasa dendam.

Pada Jumat ini, 8 Agustus 2014, merupakan hari kedua sidang sengketa pemilihan presiden dan wakil presiden yang diajukan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Agenda sidang hari kedua adalah mendengarkan jawaban dari pihak termohon, yakni Komisi Pemilihan Umum, pihak terkait seperti Badan Pengawas Pemilu, dan pemeriksaan saksi-saksi dari termohon dan pemohon, yakni Prabowo-Hatta.

Kepolisian menurunkan 2.000 personel untuk menyiagakan aksi unjuk rasa di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jumat ini, 8 Agustus 2014. Polisi menyatakan masih akan ada konsentrasi massa di depan gedung MK bertepatan dengan sidang kedua gugatan sengketa pemilihan presiden 2014.

”Jumlah pendemo sekitar seribu orang,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto melalui pesan singkat, Jumat, 8 Agustus 2014. Menurut dia, jumlah massa sebanyak itu terdaftar atas Masyarakat Koalisi Merah Putih.

Jimly pun meminta kepada semua pihak agar tidak terlalu gampang marah apabila tidak puas terkait hasil pilpres. Masalah pilpres, kata dia, seharusnya diselesaikan dengan kepala dingin.

“Hati harus dingin, jangan dihina sedikit marah. Tangan juga harus dingin. Akhirnya darah juga harus dingin,” timpal Jimly. (if)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.