bidik.co – Presiden terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo kembali mengajak partai-partai di Koalisi Merah Putih merapat ke kubunya. Termasuk Partai Gerindra yang dikomandoi oleh pesaingnya, Prabowo Subianto.
“Saya membuka peluang bagi keenam partai tersebut untuk bergabung dalam pemerintahan Indonesia. Karena kelima partai ini kuat dalam parlemen,” ucap Jokowi di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati 7, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/7).
Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menyarankan agar pasangan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla membuka kembali pintu koalisi untuk beberapa partai yang ingin bergabung. Menurut Emrus, hal ini akan sangat beguna bagi Jokowi-JK dalam pembentukan kabinet dan juga upaya memperkuat posisinya di parlemen.
“Kalau mereka (Jokowi-JK) bertahan dengan prinsip koalisi ramping, mereka bisa menghadapi persoalan politik di parlemen. Beberapa kebijakan akan ditentang oleh partai-partai yang ada di koalisi besar merah putih,” kata Emrus, Jumat (1/8).
Meski mengajak bergabung, Jokowi tetap menegaskan tidak ada transaksi apa pun dalam koalisinya. Semuanya berdasarkan kepentingan rakyat Indonesia untuk membangun negara Indonesia.
“Kita kan butuh parlemen yang kuat. Tapi tanpa syarat ya, tidak ada transaksi posisi atau jabatan apa pun. Kerja sama yang pertama saja kita nggak beri itu, masak yang kedua kita berikan. Bisa diamuk-amuk nanti,” tegasnya.
Emrus berpendapat, saat ini Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan tidak akan mudah merapat ke koalisi pendukung Jokowi-JK. Hal itu karena sejak awal gerbong politik Jokowi-JK memegang prinsip koalisi tanpa syarat. Namun, peluang bekerja sama akan tetap ada karena masing-masing partai punya tokoh-tokoh yang bisa mempermudah komunikasi politik kedua kubu.
“Golkar ada JK, yang notabene adalah politisi senior, mantan ketua umum, dan punya pengaruh. PPP ada Hamzah Haz yang punya hubungan kedekatan dengan Megawati karena sama-sama memerintah pada 2001-2004. Sedangkan, Demokrat juga ada Ruhut Sitompul, Hayono, Isman, Dahlan Iskan dan juga Anies Baswedan yang sudah terlebih dahulu bergabung mendukung Jokowi-JK,” kata Emrus. (if)