Home / Politik / Jokowi Jangan Terlalu Bergantung Mega

Jokowi Jangan Terlalu Bergantung Mega

bidik.co – Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) tampaknya tidak bisa lepas dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, demikian pula sebaliknya.

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, menilai kedekatan tersebut bisa saja menjadi “bencana” jika Jokowi tidak pandai mengatur momentum. Tidak tertutup kemungkinan kedekatan tersebut bisa memberikan kesan buruk di mata publik, yakni Jokowi terlalu bergantung kepada Megawati.

“Memang Jokowi dan Mega itu tak dapat dipisahkan ibarat surat dengan perangko. Mega adalah figur yang dihormati dan sebagai tempat konsultasi bagi Jokowi, namun hal itu bisa memberikan kesan negatif di mata publik,” kata Agung, Selasa (26/8/2014) malam.

Jokowi, lanjut dia, pernah menggelar pertemuan membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hadir pula Jusuf Kalla dalam pertemuan tersebut. Menurut dia, pertemuan tersebut tidak perlu diekspos ke publik.

Diberitakan, pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membahas mengenai program-program unggulan yang kemungkinan bisa dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015.

“Kami baru bicara awal, di permulaan, mengenai APBN 2015. Jadi ruang-ruang mana yang bisa kami masuki agar program kami bisa dikerjakan,” ujar Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi di rumah bekas tim pemenangan Jokowi-JK di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2014).

Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan hasil pertemuan ini akan dibahas bersama fraksi PDI Perjuangan maupun fraksi partai pendukung dalam kegiatan pembahasan RUU APBN oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Seharusnya, lanjut Agung, Jokowi dibiarkan bersikap mandiri dalam menyelesaikan dan menjalankan programnya sesuai dengan rencana awal yang sempat didengungkan saat kampanye.

“Biarlah Jokowi dan JK dikesankan mandiri tanpa diberat-berati oleh ketua partai karena Jokowi pernah mengungkapkan koalisi tanpa syarat yang seyogyanya diterapkan sama kepada semua partai politik,” tutupnya. (if)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.