bidik.co – “Kedatangan Pak Presiden sangat bermakna dan memberi tanda-tanda keberkahan bagi masyarakat Sultra. Tanda keberkahan itu adalah tiba-tiba hujan deras turun karena Sultra sudah dilanda musim kemarau yang cukup panjang,” ungkap Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam dalam acara Munas XII Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada, yang dihadiri Presiden.
Kunjungan Presiden Joko Widodo di Kendari, Sulawesi Tenggara, kemarin sore, menyisakan harapan bagi warga Kendari. Kedatangan tersebut dimaknai sebagai berkah tersendiri bagi warga Kendari.
Saat orang nomor satu di Republik Indonesia ini melakukan blusukan di sejumlah tempat, hujan pun turun. Padahal, kemarau sudah melanda wilayah Kendari dalam empat bulan terakhir. Warga percaya, hujan merupakan berkah dan rezeki yang datang melalui Presiden Jokowi.
Tak hanya itu, selang beberapa menit setelah rombongan Presiden meninggalkan Bandara Haluoleo, hujan deras kembali mengguyur Kota Kendari. “Beberapa bulan ini kita kepanasan, tidak pernah ada hujan, kenapa tiba-tiba hujan deras saat Pak Presiden berkunjung. Ini pertanda berkah yang dibawa oleh Pak Jokowi,” tutur Subaedah, seorang warga di Kecamatan Baruga, Kendari, Jumat (7/11/2014).
Nur Alam melanjutkan, tanda keberkahan yang lain bisa dilihat ketika sepanjang jalan yang dilalui Presiden Jokowi dan rombongan dipadati ribuan warga yang ingin memberi salam dan hormat kepada Presiden.
Ia pun berharap agar Presiden bisa berkunjung kembali ke wilayahnya. Saat itu, Jokowi menyempatkan diri untuk turun dari mobil dan menyalami masyarakat yang menunggu kedatangannya sejak pagi.
“Kita berdesak-desakan, dan akhirnya bisa bersalaman dengan Pak Jokowi di lampu merah Pasar Baru. Senang sekali rasanya bisa jabat tangan dengan beliau karena selama ini saya idolakan. Saking senangnya, saya telepon bapak saya di kampung,” tutur Nur Hasana, salah seorang warga Kendari, di akun Facebook-nya.
Dalam kunjungan di Kendari, Presiden Jokowi dan rombongan mendatangi pelabuhan perikanan samudra (PPS) Kendari serta menyempatkan diri berdialog dengan kepala PPS dan menyalami warga.
Selanjutnya, Jokowi membuka acara Munas XII Kagama. Rombongan kemudian meninggalkan Kendari dengan menggunakan pesawat kepresidenan menuju Jakarta.
Jokowi mengatakan kehadiran dirinya dalam membuka Munas XII Kagama merupakan satu kegembiraan dan kebanggaan tersendiri karena dirinya juga merupakan alumni UGM.
“Kagama harus bangga karena dengan usianya yang sudah memasuki 65 tahun silam, sudah menghasilkan satu presiden yakni Jokowi yang kini menjadi presiden ketujuh,” kata Jokowi yang disambut tepuk tangan dari ribuan warga yang memenuhi gedung tersebut, Kamis (6/11/2014).
Ia mengatakan sebagai alumni Kagama tidak serta-merta harus memilih menterinya dari alumni UGM, tapi yang masuk dalam Kabinet Kerja para menteri hanya 4 menteri dan 1 wakil menteri.
Keempat menteri dan 1 wamen itu adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Lestari P Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Baswedan.
Ketua Umum Kagama Pusat yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi Gubernur Sultra, Nur Alam dan hadir pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Munas XII Kagama yang mengambil tema ‘Revitalisasi Negara Maritim Yang Berdaulat, mandiri dan Berkpribadian’ itu bersesuaian dengan visi Nawacita yang memuat 9 agenda perubahan dengan berupaya menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman seluruh warga negara. (if)