Home / Politik / Kabar BBM Naik Rp1.000 per Liter

Kabar BBM Naik Rp1.000 per Liter

bidik.co – Polemik kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memasuki babak baru. Beredar kabar bahwa harga BBM akan dinaikan Rp1.000 per liter. Jika benar apa yang akan terjadi?

Menurut Pengamat Ekonomi Yanuar Rizky berbicara mengenai harga BBM bersubsidi harus dilihat secara menyeluruh. Sebab di sisi harga pangan, trennya pun meningkat terimbas faktor nilai tukar (impor).

“Jadi dampak BBM ya pasti ada, seberapa besar dan angkanya ya harus dihitung benar,” ujar Yanuar, Kamis (10/9/2014).

Secara ekonomi, lanjut Yanuar, saat ini tengah memasuki era global rebalancing yang bisa berdampak kepada inflasi yang terbentuk karena impor. Sehingga lanjut dia, dalam mengambil keputusan soal BBM bersubsidi tidak hanya persoalan manajemen resiko dari sisi fiskal dlm arti APBN saja.

“Tetapi juga persoalan kekuatan daya beli masyarakat yang harus dihitung cermat,” tutur dia.

Mengenai kompensasi dan kemampuan daya beli, hal yang biasa dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan solusi terapis. Yanuar melihat, untuk masyarakat lapisan atas akan mendapatkan keuntungan dari naiknya nilai tukar dan capital market. Untuk lapisan atas akan mendapat kompensasi

Sementara untuk kalangan menengah dinilai masih memiliki keseimbangan daya beli. “Karena mereka hidup dari gaji dan tidak dapat capital gain dari market. Lapisan ini tidak layak dapat bantuan langsung tunai (BLT),” tutupnya.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian, Muhamaad Tassim Billah mengatakan kenaikan harga BBM subsidi memang seharusnya dilakukan. Pasalnya saat ini negara Indonesia sedang “sakit”.

“Negara kita sakit, masa subsidi sebesar itu hanya untuk BBM. Kalau mau naikkan harga BBM bagus, itu kaya obat pahit saja. Sekali minum, jadi sembuh,” tegas Tassim di Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Menurutnya, jika adanya kenaikan harga BBM subsidi dampak yang terjadi di masyarakat tidak akan berkepanjangan. Pasalnya ini cara untuk mengurangi ketergantungan akan BBM murah di Tanah Air.

“Kalau kita bisa tekan subsidi ini, kita bisa kok. Waktu zaman krisis moneter (krismon) 1998 saja ekonomi kita bisa pulih lagi dalam beberapa waktu, kalau cuma naiknya Rp1.000 ya harusnya enggak kenapa-kenapa,” jelasnya.

Terkait dampak kenaikan harga BBM subsidi jika itu benar terjadi kepada sektor pertanian, menurut Tassim hal itu tidak akan berdampak langsung.

“Kalau petani enggak berdampak langsung, paling cuma transportasi saja yang naik. Enggak tahu kalau sektor perikanan, yang membutuhkan solar untuk cari ikan,” pungkasnya. (if)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.