Bidik.co — Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Dradjad Wibowo merasa kecewa terhadap sikap Presiden SBY yang hanya datar-datar saya menyikapai kasus penyerangan Palestina oleh Israel. Karena itu, dirinya mendorong pemerintah Indonesia untuk proaktif menekan Israel dan Palestina segera melakukan gencatan senjata.
Menurut Dradjad, Indonesia juga berisiko terkena imbas dari kebrutalan Israel.
“Misalkan kelompok garis keras di Indonesia bisa saja melampiaskan kemarahan dengan tindakan kekerasan di sini,” kata Dradjad dalam keterangan tertulis, Sabtu 2 Agustus 2014.
Dradjad mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang terkesan datar-datar saja. “Pak SBY tunggu apa lagi? Sebagai Waketum PAN saya kecewa karena pemerintah RI bersikap datar-datar saja melihat lansia, wanita dan anak-anak Palestina dibantai oleh bom-bom Israel,” kata dia.
Dradjad mengatakan, pemerintah Indonesia jangan takut dituduh anti-semitik. Dia mengimbau agar Presiden SBY meniru Perdana Menteri Turki, Erdogan yang aktif mengupayakan gencatan senjata.
“Ini bukan soal politik. Ini soal nurani kemanusiaan. Amerika Serikat yang terus memasok senjata ke Israel saja tidak nyaman dengan pembantaian warga sipil oleh Israel tersebut,” tegas dia.
Oleh karena itu, Dradjad menyarankan agar pemerintah menggalang dukungan dari ASEAN sebagai langkah awal. Indonesia, kata dia, juga bisa menggunakan jalur komunikasi G20, serta mengajak negara-negara OKI agar aktif mengupayakan gencatan senjata, perdamaian, dan kemerdekaan Palestina.
“Yakinkan mereka akan risiko spillover tersebut dan efeknya bagi ASEAN. Presiden sebaiknya menugaskan Menlu atau utusan khusus Presiden untuk menjalankan butir-butir di atas,” ujarnya. (ai)