bidik.co — Kesuksesan dan etika, menurut Jakob Oetama, adalah hal yang tak bisa dipisahkan. Keyakinan dari pendiri dan Pemimpin Umum Harian Kompas ini menjadi tulisan di balik sampul buku Menjaga Api, buku tentang memaknai dan merengkuh kesuksesan, karya CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo.
“Kesuksesan tidak diraih dengan cara-cara tidak etis… melainkan dengan mengembangkan diri dalam rel-rel etika meraih sukses. Yakni mengembangkan sikap dan semangat meraih sukses lewat perjuangan keras yang keluar dari dalam diri sendiri. Tidak melihat ke luar tetapi ke dalam,” tulis Jakob.
Di sela kalimat-kalimat tersebut, Jakob menyisipkan “teguran” tentang salah kaprah pemahaman atas petuah politik Niccolo Machiavelli. Petuah yang dia maksud adalah kalimat “tujuan menghalalkan segala cara”.
Dalam tulisan pengantar ini, Jakob menyitir salah satu judul tulisan Agung di buku tersebut, “Bunga Tidak Selamanya Mekar”. Menurut Jakob, tulisan ini adalah pengingat bahwa orang tidak selamanya akan sukses, dan apresiasi atas apa yang sedang dikerjakan hari-hari ini bisa menjadi berharga di kemudian hari.
Jakob mencuplik pula kisah nyata tentang “kebetulan” yang mengawali sebuah kesuksesan dan kemakmuran. Namun, tulis Jakob, seperti mekarnya bunga dimulai dari kuncup, begitu juga tidak selamanya bunga akan mekar, selain bunga plastik atau bunga kertas, bahkan bunga bank.
“Penafsiran” sederhana Agung atas kisah jatuh bangun manusia dalam memburu kesuksesan dalam buku ini, menurut Jakob, mengingatkan bahwa sejatinya tak ada orang yang sempurna maupun serba bisa.
“Tetapi, kesuksesan diraih dengan mengembangkan kelebihan masing-masing, tanpa menafikan bisa bekerja sama dan mengakui kelebihan orang lain,” tulis Jakob. “Kelebihan orang disumbangkan untuk kekurangan orang lain sehingga menjadi sinergi, saya kira termasuk dalam ranah komitmen penulis.”
Buku Menjaga Api merupakan karya kedua Agung setelah Memetik Matahari. Di dalamnya, 16 tulisan berceloteh renyah soal pemaknaan perjuangan untuk merengkuh kesuksesan. “Kisah orang-orang yang meraih hidup indah pada waktunya,” tulis Agung di sampul buku ini.
Buku Agung juga mengingatkan kita pada 5 kesalahan umum yang akan membunuh motivasi kita.
Dari pengertiannya, motivasi adalah kekuatan pendorong di belakang tindakan kita. Oleh karena itu memiliki motivasi lebih untuk melakukan hal yang benar adalah salah satu keinginan orang yang paling umum. Namun memiliki motivasi kadang-kadang berarti tidak melakukan hal-hal yang dapat membunuh motivasi tersebut.
Apakah anda melakukan lima kesalahan dibawah ini yang dapat membunuh motivasi anda ketika melakukan hal-hal penting?
Setiap alasan termasuk teknik yang kuat untuk membantu anda mengatasinya dan tetap termotivasi.
Pertama, kita menunggu motivasi datang
Motivasi didasarkan pada emosi anda dan lingkungan. Cara terbaik untuk meningkatkan motivasi anda adalah dengan mengubah emosi atau lingkungan. Tapi bagaimana anda melakukannya?
Dengan mengambil tindakan. Hal ini dapat mengubah emosi anda dan lingkungan pada saat yang bersamaan.
Banyak orang percaya bahwa mereka membutuhkan motivasi sebelum mengambil tindakan, tetapi yang umum terjadi justru motivasi mengikuti ketika tindakan diambil. Pikirkan tentang tingkat motivasi anda sebelum dan selama bertindak. Setelah anda mulai, anda melihat peningkatan motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan, bukan? Tentu saja, karena tidak ada yang lebih memotivasi daripada dengan bertindak, yang akan memicu pergeseran emosional dan perubahan lingkungan anda dalam satu gerakan.
Cara mengatasi agar tidak menunggu motivasi datang :
Cara agar anda segera mendapatkan motivasi anda sebelum bertindak adalah dengan mengambil langkah kecil pertama. Hal ini diperlukan karena tidak membutuhkan banyak motivasi, namun hal itu justru akan mendorong motivasi tambahan. Misalkan anda ingin berolahraga, mulailah dengan mengambil pakaian olahraga anda. Atau jika anda ingin membuat sebuah karangan, mulailah dengan menulis satu kalimat.
Jika anda selalu menunggu motivasi untuk datang pertama, anda akan menunggu setengah hidup anda. Dan menunggu motivasi malah akan membuat demotivasi! Tetapi jika anda segera bergerak, keadaan emosi dan motivasi anda akan sejajar dengan apa yang tubuh anda sudah lakukan.
Kedua, kita tidak percaya diri
Motivasi sangat sensitif terhadap keyakinan anda. Jika anda misalkan ingin mendapatkan tubuh yang ideal, tapi anda tidak sepenuhnya percaya bahwa berlatih di gym akan membuat harapan anda terwujud, maka anda tidak akan termotivasi untuk pergi ke gym. Psikolog menyebutnya sebagai self-efficacy, yaitu keyakinan pada kemampuan anda untuk mempengaruhi hasil.
Cara mengatasi keraguan anda :
Jika anda tidak percaya bahwa mengambil tindakan akan mengubah hidup anda dengan cara yang berarti, lakukan beberapa penelitian. Baca kisah-kisah orang lain yang telah melakukannya dan fokus pada sebab dan akibat dari tindakan mereka. Akan sulit untuk mempercayai bahwa anda bisa melakukan sesuatu yang belum pernah anda lakukan, dan itu dapat mematikan motivasi anda. Tetapi jika anda melakukan penelitian dan mengambil tindakan (dengan langkah-langkah kecil), keyakinan anda akan berubah, dan motivasi anda untuk terus akan meningkat.
Ketiga, kita membiarkan perasaan jangka pendek menghambat jalan kita
Kata “motivasi” memiliki makna jangka pendek dan jangka panjang. Misalkan saya 100% termotivasi untuk mendapatkan tubuh yang ideal, namun khusus kali ini saya tidak termotivasi untuk latihan.
Dengan kata lain, anda dapat menginginkan sesuatu secara umum, tetapi saat tertentu tidak menginginkannya karena perasaan dan keadaan anda saat itu. Karena hal yang kita inginkan cenderung membutuhkan kerja keras dan usaha, sangat mudah untuk kehilangan motivasi.
Cara mengatasi perasaan negatif jangka pendek :
Menerima kenyataan bahwa anda tidak perlu merasa termotivasi untuk berlatih pada saat tertentu. Hal ini tidak harus menghentikan anda. Perasaan tersebut hanya menghentikan orang-orang ketika mereka merasakan hal yang sama juga dengan keinginan jangka panjang mereka. Sekali lagi, langkah-langkah kecil akan memerangi perasaan negatif jangka pendek ini dengan baik karena mereka juga sekaligus akan mengaktifkan motivasi jangka panjang anda.
Keempat, kita kehilangan jejak mengapa anda mengejar tujuan kita
Untuk tujuan apa pun, penting untuk diingat mengapa anda mengejar hal itu pada prioritas pertama. Apa saja manfaatnya? Jika anda lupa tentang manfaat tersebut, tujuan anda akan tampak seperti gunung besar yang tidak diinginkan! Dan tidak ada yang kurang memotivasi daripada banyak pekerjaan namun tanpa imbalan yang berarti.
Bagaimana untuk mengingatnya :
Disarankan untuk menggunakan papan visi untuk membuat anda sadar mengapa anda menempatkannya sebagai prioritas semua usaha anda. Papan visi adalah representasi visual tujuan anda. Mereka begitu efektif karena pikiran kita akan memikirkan konsep-konsep dengan cara visual.
Kelima, kita mencoba terlalu banyak pada sekali waktu
Saya termasuk orang yang lebih mempercayai pada tujuan-tujuan kecil yang membangun tujuan yang lebih besar. Kebanyakan orang bercita-cita tinggi karena imbalan besar dari apa yang akan mereka dapatkan ketika tujuan tercapai, dan ini akan memberikan lonjakan motivasi pada awalnya. Namun hal ini juga dapat menjadi bumerang, ketika kita mulai memasuki fase “pekerjaan yang membosankan” saat mengejar tujuan. Imbalan yang kita kejar sepertinya tampak semakin jauh, sementara pekerjaan menuntut kita melakukan “pekerjaan yang membosankan” tersebut.
Cara mengatasi tujuan yang tidak realistis :
Mulailah dengan hal-hal kecil untuk membuat anda tetap pada jalur tujuan besar anda; bahkan ketika imbalan tampaknya jauh untuk dijangkau, namun tujuan-tujuan kecil itu akan membuat anda mampu menahan beban kerja dan mendorong anda untuk dapat melalui hal-hal yang lebih besar dengan lebih baik. Jika anda bertujuan untuk memastikan kemenangan semenjak awal, anda kemungkinan besar akan berkecil hati dan kehilangan motivasi anda. (*)