bidik.co — UU MPR, DPD, DPR dan DPRD (MD3) yang baru menyatakan pimpinan DPR akan dipilih melalui mekanisme voting. Setiap anggota DPR dan fraksi di DPR berhak mengajukan calon untuk dipilih sebagai pimpinan DPR, maupun pimpinan alat kelengkapan dewan.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat mengatakan, partainya tidak tertarik untuk menduduki kursi pimpinan. Dia hanya akan mendukung calon yang diajukan koalisi permanen Prabowo-Hatta.
“Kita memberi kesempatan pada teman-teman yang lain yang penting kita ingin buat agar lembaga DPR, MPR, DPD kuat,” kata Martin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Martin tak menjelaskan alasan kenapa partainya tidak tertarik mengajukan calon untuk duduk di kursi pimpinan. Padahal di Pemilu 2014, Gerindra mendapatkan tiga besar pemenang pemilu.
“Pendeknya kita memberi kesempatan kepada yang lain, kita mendorong pada rekan-rekan,” imbuhnya.
Dia menyatakan, koalisi Merah Putih belum membahas perihal jatah pimpinan di DPR. Martin menjelaskan, koalisi permanen ini sedang sibuk mematangkan visi dan misi membangun bangsa ke depan.
“Koalisi permanen ini tugasnya mematangkan visi, dalam melihat pembangunan bangsa ke depan, kalau memimpin (pemerintahan) gini, di luar (pemerintahan) gini pokoknya adalah demi kepentingan bangsa,” pungkasnya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan menyatakan belum mempersoalkan keinginan Golkar untuk menduduki kursi ketua DPR periode 2014-2019. Yang terpenting bagi PAN, pemegang jabatan ketua DPR mampu menjaga soliditas koalisi permanen partai pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Koalisi Merah Putih).
“Sepanjang itu bermanfaat untuk kepentingan Koalisi Merah Putih yang lebih besar ya bisa saja,” kata Taufik Kurniawan, Rabu (6/8/2014).
Taufik mengakui jumlah raihan kursi di DPR menjadi pertimbangan dalam menentukan posisi ketua DPR. Namun hal itu bukan pertimbangan mutlak.
PAN berharap penentuan posisi pimpinan DPR bisa dilakukan dengan jalan musyawarah. Dengan begitu apapun keputusan yang dihasilkan bisa membawa kebaikan bagi partai koalisi. “Sepanjang itu terbaik, keputusannya satu untuk semua,” ujar Taufik.
Koalisi Merah Putih, kata dia, berada dalam posisi solid. Belum ada pembahasan soal partai apa yang akan diusung menempati posisi pimpinan DPR. Harapan PAN, Jangan sampai perebutan kursi pimpinan DPR memecah kesolidan yang sudah terbangun. “Kami di koalisi kondisinya kompak,” ujarnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Fadel Muhammad menyatakan partainya berminat mengisi posisi ketua DPR. Fadel merasa keinginan Golkar sebagai hal wajar mengingat raihan kursi Golkar merupakan yang terbanyak dalam Koalisi Merah Putih.
Partai-partai yang tergabung dalam koalisi Merah Putih di antaranya: Gerindra, Golkar, PKS, PPP, PAN, dan PBB (bukan partai parlemen). Sementara Demokrat meski tidak terang-terangan menyatakan bergabung dalam Koalisi Merah Putih, namun secara tersirat mendukung Prabowo-Hatta dalam pilpres. (ai)