Home / Politik / PAN, Selamat Tinggal Bayang-bayang SBY!

PAN, Selamat Tinggal Bayang-bayang SBY!

bidik.co — Partai Amanat Nasional akan menggelar Kongres pada akhir bulan Februari ini. Ada harapan elite PAN yang terus menguat, agar partai yang selama ini dekat dengan sosok SBY ini mulai meninggalkan bayang-bayang Cikeas.

“Muncul kekhawatiran PAN akan kembali dalam bayang-bayang Partai Demokrat dan mantan Susilo Bambang Yudhoyono apabila Hatta Rajasa kembali memimpin PAN,” kata Wasekjen PAN Yahdil Abdi Harahap dalam siaran pers, Sabtu (14/2/2015) malam.

Mantan anggota Komisi III DPR RI ini menilai selama ini ruang gerak PAN sangat terbatas. PAN seperti tersandera dalam bayang-bayang SBY sehingga susah berkembang.

”Saya merasakan ruang gerak PAN sangat-sangat terbatas selama lima tahun terakhir ini. Sikap PAN ini sangat dipengaruhi oleh sikap politik Partai Demokrat dan sikap politik SBY. Apa kondisi seperti ini akan terus kita pertahankan,”tegas Yahdil yang masuk tim sukses caketum PAN Zulkifli Hasan ini.

Yahdil, menghimbau agar momentum kongres di Bali nanti benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin oleh DPW dan DPD-DPD untuk memilih calon ketum terbaik. “Tidak memilih kembali Hatta Rajasa yang telah gagal memberikan ruang politik yang bebas dan independen,” katanya.

“Ruang gerak politik PAN tidak boleh dibatasi. Sudah saatnya PAN mampu melahirkan tokoh-tokoh baru dalam perpolitikan nasional,”kata Yahdil.

Bagi Yahdil yang berada di kubu Zulkifli ini, PAN butuh figur baru yang lebih segar. Mengutip pernyataan Ketua MPP Amien Rais, PAN disebutnya butuh regenerasi.

“Sehingga sangat wajar kalau kader-kader PAN banyak memberikan dukungan ke Saudaraku Zulkifli Hasan. Karena PAN kedepan membutuhkan figur yang egaliter seperti Saudaraku Zukifli Hasan. Bukan figur tertutup dan susah ditemui oleh kader-kader partai,” klaimnya.

Sebelumnya sejumlah Ketua DPD PAN menegaskan supaya partai berlambang matahari terbit tersebut menjaga independensinya dari pihak luar, terutama kekuatan partai lain.

Seperti Ketua DPD PAN Cilacap, Jawa Tengah, Muharno Fauzi mengungkapkan, PAN sebagai salah satu partai besar di Indonesia harus bisa menjaga independensinya dari kekuatan partai lain. Independensi sangat penting bagi arah gerak sebuah partai politik untuk merangkul suara rakyat dalam jumlah besar.

Namun jika independensi telah tergadaikan dipastikan sebuah partai akan sulit mendapat simpati publik. Menurut Muharno, di era kepemimpinan sekarang tampak PAN berada di bawah bayang-bayang kekuatan partai lain.

“Fakta itu sulit dibantah, terlebih dengan melihat kedekatan Pak Hatta (Hatta Rajasa) dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Sebagai kader kita tidak ingin PAN terus berada di bayang-bayang SBY,” kata Muharno di Jakarta, Senin (26/1/2015).

Pernyataan senada disampaikan Ketua DPD PAN Blitar Heri Romadhon. Menurut dia, arah politik PAN ke depan tidak akan jauh berbeda dengan sekarang jika PAN kembali dipimpin Hatta. Masyarakat akan tetap melihat bahwa PAN seolah menjadi underbow Demokrat. Kenyataan tersebut jelas terlihat karena selama ini Hatta menjadi anak manis di mata SBY.

“Jika PAN menargetkan menjadi partai pemenang di 2019, berarti PAN mesti bertransformasi menjadi partai yang disegani, punya sikap politik yang jelas, dan tidak ikut-ikutan,” jelas Heri.

Menjelang Kongres PAN yang kurang beberapa minggu ini, imbuh Heri, sudah saatnya bagi semua kader PAN untuk berbenah dan mengevaluasi pergerakan partai selama lima tahun ke belakang.

“Kita harus berkata jujur apakah PAN mengalami kemajuan atau justru terjadi stagnasi gerakan di bawah kepemimpinan PAN. Menurut saya, sekarang adalah momentumnya bagi PAN untuk melakukan regenerasi kepemimpinan,” tandas Heri.(*)

Komentar

Komentar

Check Also

Bupati Siak, Alfedri Tak Siap Temui Masyarakat

Bidik.co — Jakarta- Eks Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa (Hipemasi) Jakarta memberitahukan saat rapat kerja kordinator …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.