bidik.co — Sikap Partai Demokrat telah berubah terhadap RUU Pilkada, memutuskan untuk mendukung pilkada langsung. Terhadap sikap ini, diyakini Koalisi tidak akan mengganggu peta kekuatan koalisi di DPR RI.
“Saya kira itu kembali kepada Partai Demokrat untuk memilih opsi apa. Tetapi yang harus dicatat, apa yang dilakukan Gerindara dan koalisi merah putih ialah mendukung apa opsi yang disampaikan pemerintah,” ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Kamis (18/9/2014).
Partai Demokrat mulai melunak terkait pasal tentang pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung atau lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam pembahasan RUU Pilkada. Setelah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan mendukung pilkada langsung, Demokrat juga berpendapat sama.
“Ya, kita langsung, tetapi seperti apa yang diucapkan beliau (SBY) di YouTube, perlu diletakkan rambu-rambu untuk mencegah ekses-ekses negatif dari pilkada langsung,” ujar Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin di kantor presiden, Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Amir mengatakan, selama ada tambahan upaya untuk menekan ekses negatif seperti politik uang dalam mekanisme pilkada langsung, Partai Demokrat mendukungnya. Sikap Demokrat itu akan diteruskan ke fraksi mereka di DPR.
Demokrat, ujar Amir, juga akan mendukung opsi pilkada langsung apabila pengambilan keputusan RUU Pilkada terpaksa dilakukan dengan voting atau pemungutan suara.
“Ya, begitu (dukung), asalkan dengan syarat tadi,” ucap Menteri Hukum dan HAM ini.
Selanjutnya Muzani mengutarakan, dalam rencana UU tertulis tata cara pemilihan kepala daerah menggunakan sistem tidak langsung. Dan saat ini koalisi menyetujui konsep itu untuk membantu pemerintah karena proses RUU ini sudah berjalan selama 2 tahun.
“Lalu jika Demokrat berbalik, ya saya tidak mengerti. Namun, Gerindra akan tetap terhadap keputusan sebelumnya,” jelasnya.
Muzani juga memastikan, walaupun PD mendukung, koalisi merah putih akan tetap solid. “Kita akan tetap solid dan berjuang bersama,” tutupnya.
Awalnya, Demokrat mendukung pilkada langsung. Namun, setelah Pilpres 2014 berakhir, Partai Demokrat bersama Koalisi Merah Putih berubah sikap dengan mendukung pilkada lewat DPRD.
Belakangan, SBY berpendapat, rakyat sudah terbiasa dengan pilkada langsung. SBY menilai sistem tersebut cocok dengan sistem presidensial yang dianut Indonesia. SBY juga menilai ada benang merah antara pilkada langsung dan sistem presidensial yang tengah ia jalankan.
Berubahnya sikap Demokrat itu mengubah peta politik di DPR. Kini, pendukung pilkada langsung mendominasi di DPR.
Menghadapi perubahan sikap Demokrat, Koalisi Merah Putih akan melakukan rapat membahas langkah-langkah apa ke depannya.
“SBY kan baru menyampaikan, jadi belum bisa komentar banyak. Koalisi merah putih baru akan rapat besok membahas itu,” jelas Kepala Humas PKS, Mardani ALisera, Rabu 17/9/2014) malam. (ai)