bidik.co – PT Pertamina (Persero) berencana meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) baru Pertalite setelah Lebaran. Pasalnya, untuk saat ini, Pertamina sedang fokus mempersiapkan pasokan bahan bakar untuk kebutuhan puasa dan Lebaran.
Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, sebelum meluncurkan Pertalite, Pertamina akan melakukan koordinasi dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, untuk meminta masukan peluncuran Pertalite.
“Kami akan koordinasikan dengan bapak Menteri ESDM dan Ibu Menteri BUMN, bagaimana sebaiknya,” kata Bambang, di Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Bambang mengungkapkan, saat ini Pertamina sedang fokus melakukan persiapan untuk menghadapi puasa dan Lebaran. Agar pasokan BBM dan elpiji tetap aman.
“Apalagi menjelang puasa dan Lebaran sehingga fokus kami saat ini adalah kelancaran penyediaan BBM di SPBU untuk arus mudik dan arus balik, dimana terjadi peningkatan kebutuhan yang luar biasa serta kemacetan jalan sehingga potensi mengganggu distribusi,” paparnya.
Stasiun pengisian bahan bakar umum di area peristirahatan Kilometer 102 Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menjadi SPBU pertama yang menjual bahan bakar minyak berkadar oktan 90 jenis Pertalite.
SPBU Kilometer 102 Jalan Tol Cipali merupakan satu dari empat SPBU berjenis Corporate Owned Developer Operated (CODO) yang diresmikan PT Pertamina (Persero) pada hari ini, Sabtu, 13 Juni 2015.
Bambang mengatakan SPBU tersebut telah menyediakan tangki berkapasitas 30 kiloliter untuk menyimpan BBM jenis Pertalite. “SPBU CODO 102 siap menjual Pertalite,” katanya dalam peresmian empat SPBU CODO di Jalan Tol Cipali, Subang.
Khusus untuk tiga SPBU CODO lain di area peristirahatan Jalan Tol Cipali, Ahmad belum mau menjelaskan kesiapan tangki untuk menyimpan bensin jenis Pertalite ini. Tiga SPBU itu terletak di area peristirahatan Kilometer 166 untuk arah Cikopo-Palimanan serta area peristirahatan Kilometer 101 dan Kilometer 164 arah Palimanan-Cikopo.
Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengungkapkan, harga Pertalite akan mengikuti harga pasar karena tidak disubsidi, namun ia belum bisa menyebutkan harganya. “Belum. Harganya kan melihat ke harga pasar,” tuturnya.*****