bidik.co — Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memutuskan wakil asal Kalimantan Barat sekaligus Ketua HKTI Oesman Sapta Odeng sebagai calon pimpinan MPR. Ketum Gerindra Prabowo Subianto tidak setuju dan menginginkan calon yanng lain.
Sementara itu Gerindra yang merupakan lokomotif dari Koalisi Merah Putih (KMP) juga menyusun paket Pimpinan MPR. Dalam paket yang telah disusun, perwakilan DPD juga diperhitungkan.
“Mereka kan ajukan tiga nama, satu prioritas tapi kan ada nama cadangan,” ujar Prabowo di Ruang Fraksi Gerindra DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014).
Oesman terpilih berdasarkan voting DPD dengan memeroleh 67 suara. Awalnya DPD mengajukan 9 nama, namun Sekjen MPR hanya meminta DPD mengusulkan 1 nama saja.
Prabowo juga menyatakan Gerindra tak akan masuk dalam paket Pimpinan MPR. Dia juga mengaku legowo tak dapat kursi tersebut.
“Gerindra utamakan kepentingan bangsa negara dan Pancasila. Jabatan tidak penting. Dari segi prestise iya. Tapi esensi dari perwakilan, demokrasi parlemen kalau anggota parlemen legislatif punya hak yang sama,” imbuh Prabowo.
Terhadap penolakan Prabowo terhadap Oesman Sapta Odang yang diusung DPD menjadi calon Pimpinan MPR, Oesman tak mau pusing.
“Saya nggak urusan diterima atau tidak diterima,” kata Oesman di DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Kabarnya, dua nama lain yang disiapkan DPD sebagai cadangan itu adalah AM Fatwa dan Ahmad Muqowanm. Namun Oesman menyatakan hanya dirinyalah satu nama yang diajukan DPD.
“Dua orang itu sahabat saya, tidak mungkin dia berkhianat,” ujar Oesman.
Oesman menyatakan komunikasi politik ke pihak-pihak yang ingin mengajukan paket bukanlah menjadi tugasnya. Ada kelompok kerja yang bertugas melobi Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat.
“Komunikasi politik adalah urusan kelompok kerja,” kata Oesman.
Sebelumnya ketua kelompok DPD Bambang Sadono yang memimpin rapat pemungutan suara untuk memilih calon pimpinan MPR yang disiapkan DPD, mengatakan tiga nama akan ditetapkan menjadi calon pimpinan MPR dengan prioritas yang pertama.
“Mekanismenya tiap anggota memilih satu nama dari tiap bakal calon. Tiga nama akan ditetapkan menjadi calon pimpinan MPR dengan prioritas yang pertama yang akan diusulkan dalam paripurna besok pagi,” kata ketua kelompok DPD Bambang Sadono yang memimpin rapat.
Bambang mengatakan, tiap anggota diberikan kertas kemudian melingkari satu nama yang akan diusulkan masuk paket calon pimpinan MPR. Nantinya satu nama itulah yang diusulkan.
Soal dua nama berikutnya disebut sebagai cadangan manakala calon nomor satu yang diajukan berhalangan atau terjadi dinamika di luar perkiraan dalam paripurna besok.
“Apabila melingkari lebih dari satu dianggap batal,” lanjut Bambang. (ai)